RADARDEPOK.COM - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Tidak sedikit orang yang meninggal dunia karena menderita penyakit ini. Sebagai upaya untuk mencegah penyakit ini timbul di lingkup masyarakat, warga RT3/16 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas melakukan aksi fogging ke sejumlah rumah, lahan, dan tempat-tempat yang dianggap menjadi cikal bakal nyamuk bersarang.
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu, yang biasanya ditularkan nyamuk aedes aegypti.
Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, dan bahkan dapat menyebabkan kematian terhadap penderitanya.
Terdapat jutaan kasus infeksi DBD yang terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. DBD paling sering terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, bahwasannya DBD ini menjadi salah satu penyakit yang paling menakutkan, sehingga berbagai upaya untuk mencegah penyakit ini masuk di lingkup masyarakat dilakukan, seperti yang dilakukan di wilayah RT3/16 Kelurahan Depok, yang menggencarkan fogging ke sejumlah wilayah yang menjadi cikal bakal bersarangnya nyamuk.
Agenda fogging ini, tentunya didorong oleh Teguh selaku Ketua RW16 Kelurahan Depok. Langkah yang ia gencarkan ini, merupakan upaya untuk meminimalisir timbulnya penyakit DBD di wilayahnya, termasuk wilayah RT3/16 Kelurahan Depok.
“Ada sekitar 57 rumah di wilayah RT3/16 Kelurahan Depok yang kami fogging, begitu juga dengan lahan-lahan seperti perkebunan atau tempat cikal bakal nyamuk bersarang di wilayah RW16,” kata Teguh.
Di lokasi yang sama, juga turut dihadiri Falen selaku Ketua RT3/16 Kelurahan Depok. Menyampaikan, fogging yang dilakukan ini, menjadi salah satu upaya pengurus lingkungan setempat untuk antisipasi munculnya penyakit DBD di lingkup masyarakat, meski belum ada laporan terkait penyakit DBD yang timbul di wilayahnya.
“Justru karena belum ada laporan, kami harus memastikan wilayah kami benar-benar bersih dari nyamuk demam berdarah, jangan sampai penyakit ini menyasar anak-anak atau warga yang memiliki riwayat penyakit, karena dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi penyakit yang begitu parah,” tutur Falen.***
Artikel Terkait
Waspada DBD di Depok, Ini Jumlah Kasusnya
PP Tapos-Army Mulyanto Peduli Kesehatan Warga : Fogging Lingkungan Cegah DBD
Kasus DBD di Depok Turun, Ini Data Terbarunya
Melihat Inovasi Warga Kalimulya, Haerudin Akil, Ciptakan Alat Fogging Sederhana untuk Cegah DBD
Cegah Wabah DBD, Perumahan New Royal Residence Serua, Kecamatan Bojongsari Difogging