Senin, 22 Desember 2025

Ritual Pengurutan Ahli Bela Diri Pencak Silat Bojongsari, Tradisi yang Dilestarikan Turun Temurun

- Rabu, 18 Oktober 2023 | 15:00 WIB
Tradisi turun temurun ritual pengurutan yang dilakukan kepada ahli bela diri pencak silat yang berlangsung di Sanggar Pengsimatoga, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari. (Aldy Rama)
Tradisi turun temurun ritual pengurutan yang dilakukan kepada ahli bela diri pencak silat yang berlangsung di Sanggar Pengsimatoga, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari. (Aldy Rama)

RADARDEPOK.COM - Bela diri pencak silat masih menyala di wilayah Bojongsari, Kota Depok. Bagaimana tidak? Tradisi dari apa yang sudah ada sejak turun temurun, tetap mereka lestarikan sebagaimana mestinya. Salah satunya dengan tradisi ritual pengurutan, yang kala itu berlangsung di Sanggar Pengsimatoga, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari.

Ratusan ahli bela diri pencak silat perguruan Pengsimatoga Jalan Enam Curug, Bojongsari, Kota Depok, tetap melestarikan ritual pengurutan yang menjadi tradisi ahli bela diri pencak silat sejak turun temurun di wilayah Bojongsari.

Dengan pakaian yang didominasi warna hitam, ratusan pesilat di Bojongsari dengan antusias mengikuti ritual pengurutan tersebut, yang merupakan tradisi tahunan dari perguruan yang biasa dilakukan di wilayah Kecamatan Bojongsari.

Baca Juga: Erick Unggah Foto Bareng Prabowo, Netizen: Adem

“Ibaratnya mah kalau pisau atau golok, ini para ahli bela diri pencak silat di Bojongsari lagi pada diasah, biar pukulannya makin tajam lagi,” ucap Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kecamatan Bojongsari, Apih Supriyatna.

Bak lautan manusia. Ditotal, peserta ahli bela diri pencak silat yang mengikuti ritual pengurutan tersebut ditotal mencapai kurang lebih 300 pesilat, yang kala itu hadir di Sanggar Pengsimatoga selaku lokasi penyelenggaraan acara.

Sebelum ritual pengurutan itu dimulai. Agenda diawali dengan membaca doa untuk para pendahulu atau sesepuh, yang biasanya dibarengi dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan berlanjut ke ritual pengurutan itu sendiri.

Baca Juga: Kereta Argo Semeru dan Argo Wilis Tabrakan, Gerbong Miring ke Luar Lintasan

“Pengurutan itu sendiri dibantu para guru, jadi tidak sembarang orang yang memegang para pesilat,” ungkap Apih Supriyatna.

Setelah semua pengurutan usai. Agenda kemudian diakhiri dengan makan bersama, dengan hidangan ayam jago kukuruyuk yang diolah menjadi ayam bekakak, merupakan salah satu syarat untuk ritual pengurutan.

“Tradisi ritual pengurutan ini sudah ada sebelum saya lahir. Bahkan sebelum perguruan pencak silat di Bojongsari ini masih banyak yang belum memiliki nama. Istilahnya mah, dari nenek moyang kami lah ini sudah berlangsung secara turun temurun, dan kami tetap melanjutkan tradisi yang sudah ada,” demikian Apih Supriyatna menandaskan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X