RADARDEPOK.COM - Di tengah kabar buruk polusi Jabodetabek, ternyata wilayah Indonesia masih menempati posisi podium klasemen daerah dengan kualitas oksigen terbaik di dunia. Titik inilah yang jadi sasaran episode terbaru ekspedisi Tim Gerakan Anak Negeri (GAN).
Laporan : Reka Faturachman
Ya, Gerakan Anak Negeri (GAN) kembali menggelar ekspedisinya lagi. Setelah menjajaki Suku Baduy di Banten dan menjelajah tanah Gelar Alam di Sukabumi, kini giliran Pulau Gili Iyang di Madura jadi tujuan.
Ekspedisi ke wilayah dengan kadar oksigen terbaik pertama di Indonesia dan terbaik kedua di dunia ini, dimulai tim GAN pada Rabu (18/10/2023) sore.
Baca Juga: Danrem 051 Wijayakarta Jenguk Babinsa Cilangkap, Sebagai Wujud Peduli Pimpinan
Tim bertolak dari Gedung Graha Pena, Markas Media Radar Bogor sejak pukul 15.00 WIB. Jalan Tol Cikampek hingga Cikopo-Palimanan (Cipali) jadi rute yang dipilih.
Setelah menempuh perjalanan selama 11,5 jam diselingi beberapa kali menepi untuk istirahat sejenak, 2 kendaraan Tim GAN dalam ekspedisi ini akhirnya melintas di depan Patung Suro dan Boyo yang berlokasi di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada pukul 02.30 WIB.
Roda mobil yang berputar dengan cepat karena sepinya lalu lintas di waktu dini hari, membuat Tim GAN tak butuh waktu lama untuk menjangkau Jembatan Surabaya-Madura alias Suramadu.
Jembatan yang memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter itu membantu tim ekspedisi menyebrangi Selat Madura dengan waktu singkat. Sekira pukul 02.55 WIB tim beranggota 10 laki-laki ini akhirnya tiba di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura.
Perjalanan jauh di tengah gelapnya malam terus berlanjut. Langkah tim sempat tertunda akibat proyek perbaikan Jembatan Jrengik, Kabupaten Sampang. Kemacetan panjang akibat antrean kendaraan membuat waktu perjalanan kian memanjang. Laju kendaraan tim GAN baru kembali normal setelah 1 jam bersabar di kemacetan itu.
Matahari yang kian terik meski jarum jam baru menunjukkan pukul 08.22 WIB menyambut iringan tim GAN di Kabupaten Sumenep. Setelah 4 kali berganti sopir karena kantuk akibat perjalanan panjang mobil ekspedisi akhirnya tiba di Pelabuhan Dungkek pukul 10.40 WIB.
Inisiator GAN, Hazairin Sitepu mengatakan untuk mencapai Pulau Gili Iyang tim perlu melanjutkan perjalanan dengan jalur air menggunakan taksi (sebutan untuk perahu angkutan oleh warga setempat). “Harga yang dipatok untuk sekali perjalanan yakni Rp15 ribu per orang,” ungkap Hazairin.
Perahu bertenaga mesin diesel itu pun mengantarkan tim ekspedisi menyebrangi lautan Gili Iyang. Meski ombak tak terlalu tinggi, perahu itu mengalami goyangan yang cukup hebat lantaran ukuran perahu yang tidak terlalu besar. Setelah 1 jam perjalanan, tim ekspedisi akhirnya menginjakkan kaki di Gili Iyang pada pukul 12.30 WIB.
Artikel Terkait
Gibran Resmi Dampingi Prabowo, Hasil Survei Pasangan Ganjar-Mahfud Tempel Prabowo
Prabowo Harap-harap Cemas Jelang Putusan MK Batas Usia 70 Tahun Keatas Capres-Cawapres
MKMK Tunjuk Tiga Orang, Tangani Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim Konstitusi
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Gedung Sekolah Atlet Segera Rampung
Harta Kekayaan Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran Paling Tajir Melintir, Ini Rinciannya
Pakar Sebut Peta Politik Belum Terbaca di Pilpres 2024, Tunggu Putaran Kedua
Imam Budi Hartono : Anies-Muhaimin Ajak Tumpah Ruahkan Senam Bersama di GDC Depok