Mengulik Jembatan Panus Depok Bekas Penjajahan Belanda Bagian 1

"Jembatan Panus yang dikenal sekarang ini telah diubah dari jembatan kayu dengan jembatan yang dibuat dari batu dan di arsiteki Andre Laurens seorang Kaoem Depok dari salah satu nama dari dua belas marga Kaoem Depok," lanjut Ratu Farah Diba.

Pada zaman perang perebutan kemerdekaan. Jembatan Panus dilewati tank maupun truk pasukan Belanda untuk mengirim pasukannya dari Kota Bogor menuju Kota Batavia buat perang. Kendati berat, hingga kini jembatan tidak rusak sama sekali.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Rumah Cimanggis Depok, Gaya Eropa, Hadiah untuk Istri, jadi Museum : Bagian 1

Sayangnya, jembatan ini memang tidak dirancang untuk menahan beban kendaraan kontainer maupun truk besar yang kerap melintas di zaman modern ini.

Dan akhirnya Pemerintah Kota Depok membangun jembatan baru yang tepat berada disebelah Jembatan Panus, yang kini menjadi jembatan utama bagi masyarakat yang akan melintasi Sungai Ciliwung.

Saat ini Jembatan Panus sudah menjadi salah satu Cagar Budaya Kota Depok. Sebagai salah satu aset Kota Depok, Pemerintah Kota Depok memberikan anggaran untuk pemeliharan Jembatan Panus agar warisan ini tetap ada dan tidak hilang.  

Baca Juga: Persiapan SDN Duren Seribu 03 Depok Sambut Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

"Jembatan panus telah menjadi Cagar Budaya Kota Depok sejak 2019, karena ini aset pemerintah Kota Depok maka perawatan berada dari pemerintah Kota Depok," kata Ratu Farah Diba.***