Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Lebih Dekat Rumah Cimanggis Depok, Gaya Eropa, Hadiah untuk Istri, jadi Museum : Bagian 1

- Jumat, 3 November 2023 | 07:00 WIB
Gedung Tinggi Rumah Cimanggis, Depok.
Gedung Tinggi Rumah Cimanggis, Depok.

RADARDEPOK.COM - Rumah Cimanggis. Bangunan bersejarah ini ini terletak di dalam sebuah perumahan yang berada di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Bangunan tua yang kini sudah kembali bagus, sudah masuk menjadi cagar budaya.

Rumah Cimanggis berdiri sejak jaman Hindia Belanda sekitar abad ke-18 (1775-1778).

Baca Juga: Soal Putusan usia Capres dan Cawapres, MKMK Dituntut Ambil Keputusan Tidak Normatif Demi Marwah MK

Siang itu, Radar Depok menyambangi bangunan bercat putih itu. Sepi. Tak ada aktivitas berarti. Disambut dengan pagar asbes putih yang menutupi bagian depan Rumah Cimanggis. Hal ini dikarenakan Rumah Cimanggis belum dibuka untuk umum.

Dengan izin penjaga Rumah Cimanggis. Radar Depok memasuki halaman depan Rumah Cimanggis yang terpampang luas dengan tanah merah yang kering, serta rerumputan hijau yang sangat terawat kebersihannya.

Rumah tradisional tua dari era penjajahan Hindia Belanda ini memiliki bangunan yang sangat luas dan memiliki keunikan yang jarang banyak orang tahu tentangnya.

Baca Juga: XL Axiata Business Solutions Perkuat Digitalisasi di Industri Transportasi dan Manufaktur

Ketua Depok Heritage Community, Ratu Farah Diba menjelaskan, Rumah Cimanggis memiliki keunikan dari gaya bangunannya yang berbeda dengan bangunan di masa itu.

"Jika dilihat dibagian atapnya juga saat ini agak melengkung seperti ekor Burung Hong," kata Ratu Farah Diba kepada Radar Depok, Kamis (2/11).

Atap dari Rumah Cimanggis mempunyai makna yang sangat mendalam, yaitu surga yang melambangkan dunia atas.

Baca Juga: Situs Kemenhan Diretas!!! Pengamat Keamanan Siber Pratama Persada : Keamanan dan Rahasia Negara Bisa Terancam

Rumah Cimanggis mempunyai gaya arsitekturnya yang unik. Perpaduan antara gaya arsitektur Eropa dan elemen tradisional. Bangunan ini terbuat langsung ke tanah, berbeda dari bangunan panggung yang umumnya ada pada masa itu.

Atapnya yang melengkung juga mencerminkan sejarahnya setelah gempa besar dan kepemilikannya oleh seorang Kapitan Cina, yang disimbolkan dalam lengkungan tersebut.

"Rumah Cimanggis banyak menggunakan genteng di keempat sisinya sehingga mendapatkan julukan genteng seribu," beber Ratu Farah Diba.

Baca Juga: Ciptakan Pemanggang Biji Kopi Berteknologi Tinggi, Siswa Asal Kuningan AHM Best Student 2023

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X