Minggu, 21 Desember 2025

Semangat Ranidha Andjani Bangun Usaha Souvenir hingga Raih Omzet Tinggi, Bisnis Ini Tidak untuk Diri Sendiri

- Rabu, 24 Juli 2024 | 05:15 WIB
JAGA KUALITAS: Ranidha Andjani menunjukkan sejumlah suvenir dan merchandise di galeri workshop Svarga Luxe Souvenir di Semarang. (AGAS PUTRA HARTANTO/JAWA P0S)
JAGA KUALITAS: Ranidha Andjani menunjukkan sejumlah suvenir dan merchandise di galeri workshop Svarga Luxe Souvenir di Semarang. (AGAS PUTRA HARTANTO/JAWA P0S)

RADARDEPOK.COM - Bermula dari pernikahannya, Ranidha Andjani menekuni usaha suvenir dan merchandise. Menggandeng penjahit lokal, penjualannya pernah tembus ratusan juta rupiah.

Laporan : AGAS PUTRA HARTANTO

Sebelum terjun mendalami bisnis suvenir dan merchandise, perempuan yang akrab disapa Dida itu merupakan staf human resources PT Sumber Alfaria Trijaya sejak 2015. Pada 2017, dia memutuskan keluar karena berencana hidup bersama suaminya di Bekasi, Jawa Barat.

Meski begitu, alumnus Universitas Katolik Soegijapranata itu bertekad harus tetap bekerja walaupun di rumah.

Sejak saat itu, Dida mencoba mengembangkan bisnis dengan nama brand Semarang Leather Souvenir. Menjual pernak-pernik merchandise dengan harga di bawah Rp 5 ribu. Murah, tapi tetap menjaga kualitas.

Baca Juga: Peringatan Muharram 1446 Hijriah di Duren Seribu Kota Depok : Sinergi Tebar Kebaikan, Santuni 454 Anak Yatim dan Duafa

"WAKTU saya (persiapan) menikah tahun 2017 ya bikin suvenir sendiri. Beli bahan dan jahit sendiri,’’ tutur Ranidha Andjani saat ditemui di workshop Svarga Luxe Souvenir, Semarang, Jumat (19/7) lalu.

Salah seorang teman kuliahnya tertarik dengan produk buatannya itu. Ranidha lantas diminta membuatkan suvenir amplop kulit untuk pernikahan sepupu temannya. Jumlah pesanan mencapai 1.000 buah. ”Modal awal produksi itu sekitar Rp 4 juta. Sebagian dari tabungan waktu kerja,” terangnya.

Singkatnya, pesanan 1.000 suvenir amplop mampu dipenuhi. Klien puas. ’’Gethok tular (informasi tersebar dari mulut ke mulut, Red). Akhirnya sepupu temanku itu menghubungi lagi untuk acara pernikahan yang lain. Sampai kemudian punya beberapa portofolio, baru saya bikin Instagram di akhir 2017,” paparnya.

Pesanan yang bertambah sempat membuat Dida kewalahan. Pasalnya, saat itu dia tinggal di Bekasi. Sedangkan pengadaan bahan, produksi, dan pengepakan berada di Semarang.
Ditambah, dirinya tengah hamil. Hingga ketika usia kandungan memasuki 7 bulan, Dida memutuskan pulang ke Semarang. Menjalani bisnis dari rumah sembari menunggu proses melahirkan.

Baca Juga: Bapak Paliatif Indonesia Prof Sunaryadi Tejawinata Raih Rekor Muri

Selama menjalankan usaha, ibu satu anak itu merekrut empat penjahit lokal. Satu orang penjahit kemudian dipercaya sebagai mandor. Tugasnya meliputi alokasi belanja bahan, membeli stok bahan, memasok ke penjahit, hingga memastikan produk rampung. ”Untuk packaging, saya sendiri bareng bude dikerjain di rumah. Kadang juga suami bantu,” ucapnya.

Pada 2018, Dida mulai ambil bagian dalam wedding expo yang digelar di Semarang. Setidaknya dua kali setahun. Dari situ, omzet yang didapat bisa mencapai Rp 150 juta per bulan.

Namun, pandemi Covid-19 pada 2020 mengubah jalan cerita bisnisnya. Seiring pembatasan sosial berskala besar (PSBB), masyarakat tidak boleh menggelar acara pernikahan maupun event secara tatap muka. Imbasnya, pangsa pasar suvenir drop setidaknya dua tahun.

Memasuki 2022, Dida berusaha bangkit. Dimulai dengan mengganti nama brand Semarang Leather Souvenir menjadi Svarga Luxe Souvenir. ”Mengambil dari nama anakku, Svarga,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X