Senin, 22 Desember 2025

Joni si Pemanjat Tiang Bendera, Setelah Menagih Janji Jokowi : Kini Jalani Terapi di Korem agar Tinggi Badan Bertambah dalam Dua Pekan

- Rabu, 14 Agustus 2024 | 10:05 WIB
KESEMPATAN KEDUA: Joni bersama keluarga sebelum berangkat mengikuti tes bintara TNI-AD. Foto kiri, Joni dan Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes di Makorem 161/Wira Sakti, Kota Kupang, kemarin (7/8). (DOKUMEN JAWAPOS)
KESEMPATAN KEDUA: Joni bersama keluarga sebelum berangkat mengikuti tes bintara TNI-AD. Foto kiri, Joni dan Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes di Makorem 161/Wira Sakti, Kota Kupang, kemarin (7/8). (DOKUMEN JAWAPOS)

RADARDEPOK.COM-Joni sedari kecil ingin masuk TNI karena kerap berinteraksi dengan tentara perbatasan. Dia bakal diikutkan seleksi lagi di Universitas Pertahanan.

IMRAN LIARIAN, Kupang - ANGGELINA IMA NAI BUTING, Belu

SYARAT tinggi badan untuk bisa lolos seleksi awal penerimaan tamtama TNI Angkatan Darat (TNI-AD) adalah 163 cm. Tinggi badan Yohanes Ande Kala alias Joni hanya 156,8 cm.

Baca Juga: Salut Dengan Inovasi PT. Ciptaunggul Karya Abadi, Ilham Akbar Habibie : Harus Menjadi Masa Depan Lapangan Pekerjaan di Jawa Barat

Karena itu, pemuda yang pada 2018 menjadi sorotan luas karena berani memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus di Lapangan Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, tersebut gagal lolos seleksi tes bintara.

Namun, Joni ingat, enam tahun silam, setelah aksi heroiknya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI (kala itu) Marsekal Hadi Tjahjanto berjanji memberikan prioritas kepadanya seandainya berminat menjadi tentara.

Rekaman videonya yang ”menagih” janji itu kemudian beredar luas. Korem 161/Wira Sakti kemudian memanggilnya. Dan, kini pemuda 19 tahun itu pun mengutip istilah Danrem Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, ”dibina.”

”Perasaan saya senang bisa diundang kembali. Cita-cita saya ingin jadi tentara,” kata Joni kepada Timor Express (Timex) di Makorem 161/Wira Sakti, Kota Kupang, kemarin (7/8).

Baca Juga: Membara Abangku! Mohammad Idris Geber Kemenangan Imam Budi Hartono jadi Walikota Depok : Kader PKS Harus Solid

Aksi Joni memanjat tiang dilakukan spontan setelah melihat tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang. Seorang peserta upacara merekamnya dan Joni menjadi bintang dadakan.

Presiden Jokowi mengundangnya ke Jakarta dan mengajaknya menyaksikan pembukaan Asian Games 2018. ”Sudah sana daftar ke panglima (TNI). Langsung diterima kamu,” ujar Jokowi kepada Joni di Istana Negara, Jakarta, ketika itu.

Joni, kata sang kakak, Joqino Charvalo Marca, sedari kecil bercita-cita menjadi tentara. Penyebabnya, dia kerap berinteraksi dengan para tentara penjaga perbatasan. Belu yang beribu kota di Atambua memang berada di titik perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

Karena itu, dia kecewa sekali ketika dinyatakan gagal lolos seleksi. ”Dia sempat putus asa, tapi kami dari keluarga tetap memberikan dukungan,” tutur Joqino yang didampingi sang mama, Lorensa Kai Ili, kepada Timor Express di rumah mereka di Desa Silawan, Tasifeto Timur, kemarin.

Baca Juga: Panen Bawang di Lahan Urban Farming Juanda Depok, Supian Suri Pastikan Dukung Program Ketahanan Pangan

Harapan Joni tumbuh lagi setelah didatangi dan dijemput Babinsa Silawan Duarte Dos Santos untuk dibawa ke ke Kupang Selasa (6/8). ”Katanya, ada surat rekomendasi dari Mabes TNI Pusat sehingga Pak Babinsa Silawan menjemput kembali Joni,” jelas Joqino.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arnet Kelmanutu

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X