RADARDEPOK.COM - Di tengah hamparan kebun karet di Lebak, Banten, Muhamad Iksan tumbuh sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Kehidupan yang sederhana di tengah keluarga petani, membuatnya merasakan langsung tantangan ekonomi yang dihadapi orangtuanya. Sejak kecil, Muhamad Iksan menyimpan cita-cita besar untuk memutar perekonomian keluarganya menjadi lebih baik, dengan cara menjadi seorang pengusaha sukses.
Senin pagi, diawali dengan apel yang dipenuhi oleh ASN berbaju coklat berbaris di halaman upacara, Balaikota Depok.
Masuk kedalam gedung tinggi berlantai 10, Dibaleka II namanya. Di lantai lima, tepatnya di Dinas Rumkim Kota Depok, Muhamad Iksan bekerja dan mengabdikan dirinya.
Di ruang yang tidak begitu luas namun nyaman, Muhamad Iksan sehari-hari meghabiskan waktunya disana ditemani oleh secangkir kopi dan komputer yang menyala.
Muhamad Iksan adalah putra asli Rangkasbitung, Lebak, Banten. Tempat dimana Iksan lahir dan dibesarkan, dikelilingi oleh keluarga yang masih tinggal di sana.
"Dari kecil hingga besar saya disana. Yang pasti penuh warna dan juga lika-liku kehidupanlah," kata Muhamad Iksan kepada Radar Depok.
Muhamad Iksan tumbuh di tengah kebudayaan lokal dan kearifan masyarakat, yang membentuk pandangan hidupnya. Namun, saat itu, cita-cita Iksan tidak terarah untuk menjadi PNS seperti kebanyakan sekarang.
"Karena waktu itu sama sekali PNS itu bukan dominan dulu. Karena sangat kecil gajinya," tutur Muhamad Iksan.
Muhamad Iksan tumbuh dalam keluarga sederhana di mana ayahnya bekerja sebagai petani karet. Kehidupan sehari-hari yang dijalani Iksan dan keluarganya penuh dengan tantangan, tetapi juga dipenuhi dengan pelajaran berharga tentang kerja keras dan ketekunan.
"Ayah saya itu pegawai pertanian karet zaman kolonial Belanda, sekita tahun 1960-an. Dulu kan favoritnya masih karet," beber Muhamad Iksan.
Sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara, Muhamad Iksan menyaksikan langsung perjuangan orang tua dan kakak-kakaknya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Meskipun dengan kondisi ekonomi yang terbatas, Iksan tetap bertekad untuk mengubah nasib keluarganya melalui pendidikan dan usaha yang keras.
"Saya dari SD sampai SMA itu di Rangkasbitung. Walaupun keluarga sederhana, alhamdulillah lulus sampai SMA. Namun untuk lanjut kuliah, memang orang tua keterbatasan dana," beber Muhamad Iksan.
Melihat perjuangan ayahnya yang bekerja sebagai petani karet, Muhamad Iksan merasa terinspirasi untuk menciptakan perubahan positif dalam hidupnya dan keluarganya. Sehingga Iksan terpikir untuk menjadi pengusaha agar bisa membantu ayah dan ibunya.
Artikel Terkait
Tampilannya Dijamin Full Lumut yang Terlihat Cantik! Ayo Coba Nih Resep Puding Lumut Gula Merah Anti Gagal
Selain Tampilannya Menarik, Tekstur Bolu Ini Gak Kalah Lembut dan Moist Abis! Begini Resep Bolu Sukade Panggang
Yuk Bikin Kreasi Cilok yang Beda! Cilok Keju Lumer Saus Lava Super Pedas Bikin Mata Melek
Pilkada Depok 2024 : Suara Anak Abah Anies Baswedan dan Pemilih Kyai Mohammad Idris untuk Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq, Berikut Faktanya!
Depok Youth Movement Minta Polres Cepat Tuntaskan Kasus Pencabulan Oknum DPRD Depok
Dukung Penuh! FPI, GNPF Ulama dan Persada 212 Satu Suara Berjuang Menangkan Imam-Ririn di Pilkada Depok
Suasananya Tenang dan Dekat Stasiun, Kafe Depok Estetik Ini Dijamin Super Nyaman Buat Nongkrong, Nugas atau Kerja!
Ternyata Olahan Kentang Bisa Dibuat Kue Apem Gula Aren yang Lembut dan Kenyal! Yuk, Coba Resep Ini di Rumah