Minggu, 21 Desember 2025

Mengenal Batik Topeng Cisalak, Usung Konsep Kampung Batik di Depok : Bagian 3

- Selasa, 10 Desember 2024 | 11:00 WIB
Lurah Cisalak, Rini Ekasari memamerkan Batik Sukma di even Festival Sukma (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)
Lurah Cisalak, Rini Ekasari memamerkan Batik Sukma di even Festival Sukma (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Batik Topeng Cisalak yang tergabung dalam brand Batik Sukma, kini telah menjadi komuditas batik asli Kota Depok. Kini punya rencana besar. Membuat kampung batik, yang tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga mencakup seluruh ekosistem. Mulai dari pelatihan, produksi, hingga pemasaran.

Kring... Kring..

Suara ponsel terdengar nyaring. Diangkatnya panggilan itu.

Halo, Pak Dafa bagaimana pesanan baju batik saya, apakah sudah jadi?,” terdengar suara dari ponsel.

Oh iya bu, besok saya antar ya baju batiknya, sesuai pesanan Batik Topeng Cisalak 3 dan batik Gong si Bolongnya 2,” ujar Dafa menjawab telepon.

Baca Juga: Bencana di Sukabumi: 5.184 Keluarga Terdampak, 2.921 Jiwa Mengungsi, Korban Meninggal Bertambah jadi 10 Jiwa

Baik, terimakasih banyak. Ditunggu besok ya Pak,” jawaban disudut ponsel.

Siap ibu, terimakasih,” kata Dafa mengakhiri percakapan.

Pesanan baju batik Sukma dengan motif topeng Cisalak dan motif Gong Si Bolong setiap waktu terus bertambah. Hal ini karena keaktifan UMKM Cisalak mengikuti setiap festival yang ada, dalam memperkenalkan Batik Sukma khas Depok.

Berawal dari dorongan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda), yang dulunya menjabat sebagai Camat Sukmajaya, Bapak Dadang Wihana. Memang pasa masanya beliau, adanya Batik Sukma. Dan sempat terkenal di Depok,” jelas Dafa, Ketua UMKM Cisalak.

Dengan semangatnya, Dafa membuat ide ide dan konsep untuk menghidupkan kembali Batik Sukma. Idenya membuat kampung batik yang melibatkan berbagai unsur masyarakat.

Mulai dari Ibu PKK yang akan dilibatkan dalam kegiatan membatik. Selanjutnya, produk batik yang dihasilkan bisa berupa pakaian atau pernak-pernik lainnya, dan untuk itu, mereka ingin menggandeng teman-teman UMKM yang bergerak di bidang jahit-menjahit.

Untuk pemasaran produk, mereka berharap bisa memanfaatkan karang taruna sebagai ujung tombak, khususnya dalam hal pemasaran digital. Ini adalah sebuah konsep besar yang sudah mereka rencanakan, dengan tujuan untuk menggerakkan ekonomi lokal secara mandiri.

Baca Juga: Bencana Alam di Jawa Barat, Pradi Supriatna : DPMPTSP Jangan Sembarangan Keluarkan Izin!

Niat muluknya, itu konsep yang saya bikin. Awalnya aaya kasih tau ke Bu Lurah, Terus Pak Camat, juga oke. Sampai beberapa orang di Bapeda juga katanya menarik,” jelas Dafa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X