Senin, 22 Desember 2025

Mengulik Sejarah Fenomena Kolam Asin di Depok Bagian 1: Ditemukan Tahun 90-an, Kejadian Alam yang Dilestarikan

- Selasa, 31 Desember 2024 | 10:45 WIB
FENOMENA : Fenomena alam Balong Asin, yang terletak di lingkungan RT13/5 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, saat dimanfaatkan warga, Senin (30/12). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
FENOMENA : Fenomena alam Balong Asin, yang terletak di lingkungan RT13/5 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, saat dimanfaatkan warga, Senin (30/12). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Kekayaan alam di Indonesia memang begitu melimpah. Kolam asin misalnya. Ini merupakan salah satu fenomena alam yang ditemukan di Perumahan Bukit Sawangan Indah, RT13/5, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari.

Laporan : Aldy Rama

Di sudut terpencil lingkungan RT13/5 Duren Mekar, terdapat sebuah fenomena alam yang cukup unik. Tak banyak masyarakat yang mengetahui, tetapi warga setempat kerap memanfaatkan fenomena alam itu.

Fenomena alam unik ini berupa Kolam Asin. Air yang di dalamnya terdapat kandungan garam dan belerang. Warga setempat menamainya Balong Asin.

Baca Juga: Cara SMK Taruna Bakti Dorong Siswa Berkarya, Sajikan Beragam Fitur Praktis di Aplikasi Kasir : Bagian 2

Kata Balong Asin sendiri diambil dari Bahasa Betawi yang artinya kolam air asin. Ini dilabeli oleh warga sejak ditemukannya Balong Asin sekitar tahun 90-an. Pernyataan itu diungkapkan oleh salah satu penemu Balong Asin, Budi Suprapto.

Berdasarkan cerita dari para pendahulu, mulanya Balong Asin ditemukan masyarakat saat sedang krisis air bersih.

Akhirnya, warga setempat mengebor tanah yang berada di sekitar lingkungan. Uniknya, air yang keluar dari dalam tanah itu ternyata asin, dan mengeluarkan aroma belerang.

Baca Juga: Cara SMK Taruna Bhakti Dorong Siswa Berkarya, Ciptakan Aplikasi Kasir, Berbuntut Raih Juara Tingkat Jabodetabek : Bagian 1

Usut punya usut, air asin yang keluar dari dalam tanah itu diduga karena banyaknya masyarakat yang membuat garam untuk keperluan pribadi. Tetapi soal aroma belerang, itu masih menjadi misteri sampai saat ini.

“Pertama kali saya tinggal di RT13/5 pada tahun 1993, itu memang sudah ada Balong Asin. Waktu itu masih berupa sumur yang memancarkan air asin,” ungkap mantan Ketua RT13/5 Duren Mekar, Budi Suprapto.

Saat setelah ditemukannya Balong Asin tersebut, Budi Suprapto bersama warga setempat akhirnya berinisiatif, untuk melestarikan fenomena alam yang terjadi di lingkungannya itu, dengan membangun kolam berukuran 1,5x2 meter.

Baca Juga: Aksi Amal Karang Taruna Kukusan untuk Bencana Sukabumi: Undang 10 Band Depok, Donasikan Rp8.439.000

“Balong Asin ini harus terus dilestarikan. Karena, fenomena alam ini menandakan kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah,” jelas Budi Suprapto.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X