Senin, 22 Desember 2025

YLCC Dorong Depok Lama Heritage Jadi Kawasan Kota Tua: Dibebaskan Bayar PBB, Potensi jadi Kota Wisata

- Senin, 21 April 2025 | 09:10 WIB
Prosesi : Pemberian insentif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Rabu (16/4). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)
Prosesi : Pemberian insentif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Rabu (16/4). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Sejarah Kota Depok kembali mendapat perhatian. Apalagi, pemkot memberikan insentif pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi perkembangan baru terhadap pelestarian budaya di Depok Lama Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC).

Laporan : Risky Dwi Lestari

Datangnya Dubes Belanda ternyata membawa angin segar. Pemkot Depok terpacu ingin kembali membumikan kawasan Depok Lama mnejadi wisata sejarah.

Koordinator Sejarah YLCC, Boy Loen menuturkan, salah satu kebijakan yang disambut baik adalah adanya insentif berupa pembebasan PBB.

Baca Juga: Mengintip Pelaksanaan Program MBG di SDN Sukmajaya 2 Depok : Siswa Senang dan Lahap, Songsong Indonesia Emas 2045

“Dulu banyak pemilik bangunan yang tidak bersedia dijadikan pagar budaya karena merasa akan terikat aturan,” tutur Boy Loen.

Boy menjelaskan, bangunan Cornelis Chastelein yang ditetapkan sebagai salah satu bagian dari kawasan heritage. Hal ini dinilai dapat meningkatkan minat masyarakat untuk turut menjaga budaya dan sejarah yang dimiliki.

“Sekarang, dengan kebijakan baru, banyak yang mulai tertarik karena adanya pembebasan PBB,” jelas dia.

Baca Juga: Lurah Pondokjaya, Denny Ferdian Tunjuk Emak Asuh : Miliki Kisah Inspiratif, Dukung Program Depok Sayang Ama Emak

Diketahui, beber Boy salah satu dari 12 kawasan bangunan cagar budaya Depok Lama, yang mendapat insentif berupa pembebasan PBB.

Dia mengungkapkan, selama lebih dari dua dekade, kawasan Depok Lama nyaris tak pernah dikunjungi pimpinan kota. Namun, pada awal tahun ini, dihadiri Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah.

“Selama 20 tahun tidak pernah ada pimpinan kota datang ke sini. Baru kali ini. Saat pak wakil datang, saya katakan ini kisah kembalinya budaya yang hilang. Karena Depok berangkat dari sini,” ungkap dia.

Baca Juga: Geliat Polres Metro Depok Rawat Kebugaran : Bergaya Sporty, Tempuh Tiga Kilometer Setiap Jumat

Boy menegaskan, perbedaan peninggalan usia Depok yang menurut versi YLCC telah mencapai puluhan tahun. Hal ini menunjukan, sudah ada komunikasi dengan pihak pemerintah untuk membahas ulang sejarah kota tersebut.

“Anak-anak muda mulai bertanya, kenapa di akte lahir tertulis lahir di Depok 37 tahun lalu, tapi kota Depok baru 25 tahun? Ini perlu dijelaskan,” tegas dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X