Tsunami Aceh 2004 menjadi titik balik dunia kerelawanan di Indonesia. Tragedi kemanusiaan yang merenggut ratusan ribu korban tersebut membangkitkan nurani masyarakat Indonesia untuk sama-sama bergerak atas nama kemanusiaan. Sejak saat itulah banyak komunitas kerelawanan tumbuh bak jamur di musim hujan. Salah satunya di Kota Depok yaitu Sekolah Relawan.
Laporan : Wilda Apriyani
RADARDEPOK.COM, Berbagi itu indah. Menularkan senyuman merupakan ibadah. Mengulurkan tangan bagi yang membutuhkan pun menjadi pahala. Itu semua hanya dimiliki orang yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi. Jiwa-jiwa sosial ini berkumpul di sebuah komunitas. Sekolah Relawan.
Baca Juga: Berikut yang Dibahas saat GP Ansor Sambangi Kemenag Kota Depok, Simak Selengkapnya
13 Januari 2013, Sekolah Relawan berdiri sebagai sebuah komunitas yang memiliki kegiatan berbagi pengetahuan dan wawasan terkait dunia kerelawanan. 21 Januari 2016, Sekolah Relawan akhirnya resmi secara hukum menjadi yayasan kemanusiaan yang fokus terhadap edukasi kerelawanan, dan didukung oleh tiga fokus program yaitu program sosial kemanusiaan, program pemberdayaan masyarakat, dan advokasi.
“Visi kami adalah relawan sebagai pemimpin bangsa,” kata Faounder Sekolah Relawan, Bayu Gawtama.
Baca Juga: Ditolak jadi Calon Kades Tajurhalang, Asan Umar Cari Keadilan
Pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia kemanusiaan menjadikan para pendiri Sekolah Relawan sadar, sebagian besar relawan yang turun ke medan bencana masih hanya berbekal semangat.
“Belum banyak relawan yang memiliki keterampilan dan kapasitas, baik secara teknis maupun wawasan yang memadai saat melakukan aksi di medan bencana, sosial kemanusiaan. Maupun pemberdayaan masyarakat,” ungkap pria berseragam hitam itu.
Baca Juga: Bacaleg DPC PKB Depok Dapil Saboci, Utary Rahayu Optimis Kantongi 5000 Suara
Saat ini, 34 jejaring komunitas dan 2200 relawan sudah tersebar di berbagai wilayah. Program yang sedang dilakukan, fokus untuk bantuan penyintas gempa Turki, program recovery gempa Cianjur, program pelatihan, Disaster Leadership Training (DLT). Selain itu ada pelatihan untuk mempersiapkan relawan yang ingin menjadi relawan bencana.
“Sekolah Relawan saat ini tengah fokus untuk program Ramadhan yang bertajuk Ramadhan Kejar Berkah,” ucap Bayu Gawtama.
Baca Juga: SMAM 4 Depok Terapkan Teologi Al-Maun, Ajari Siswa Berbagi ke Panti Asuhan
Setiap tempat yang dikunjungi memiliki tantangan yang berbeda. Bisa dari relawan itu sendiri, bisa juga dari masyarakat sekitar tempat para relawan ditugaskan atau sedang respon bencana.
“Kami mengupayakan semaksimal mungkin agar tidak ada kendala. Karena mereka yang kami tugaskan langsung di tengah masyarakat atau merespon bencana adalah relawan-relawan yang terlatih secara fisik dan mental,” kata Bayu Gawtama.
Artikel Terkait
Pelayanan RSUD ASA Tapos Depok Dapat Tanggapan Ini dari Warga
Ketua DPRD Depok Blusukan ke RW12 Beji Depok, Berikut Ilmu yang Dibawa
Lima Cara Depok Atasi Produksi Sampah, Simak Selengkapnya Kata Sekda
Pondok Pesantren At Taqwa Mengamalkan Adab dan Ilmu Melalui Kurikulum
SMAM 4 Depok Terapkan Teologi Al-Maun, Ajari Siswa Berbagi ke Panti Asuhan