RADARDEPOK.COM-Veddriq Leonardo awalnya menekuni badminton. Speed yang mengantarkannya menjadi perebut emas Olimpiade pun bukan pilihan pertamanya setelah menekuni panjat tebing sejak kelas 1 SMA.
MIRZA AHMAD MUIN-SITI SULBIYAH, Pontianak
TIAP selesai sekolah, Veddriq Leonardo biasanya tidak langsung pulang. Melainkan menghabiskan waktu di tempat latihan panjat tebing. ’’Biasanya, baju ganti sudah dia bawa sekalian saat berangkat sekolah,” kata Rosita Hamzah, ibunda Veddriq, mengenang masa-masa awal sang anak menekuni panjat tebing semasa SMA kepada Pontianak Post kemarin (8/8).
Baca Juga: Penampilannya Lucu dan Menarik, Ayam Rambutan, Bekal Anak Unik yang Pasti Disukai
Meski tahu rutinitas itu menguras tenaga dan waktu Veddriq, Rosita memilih untuk mendukungnya. Sebab, dia tahu, walaupun sejatinya pemalu, buah hatinya itu tipikal sosok yang gigih. ’’Veddriq akan mencoba dengan keras jika ingin sesuatu,” katanya.
Dan, buah kegigihan panjang itu dipetiknya kemarin. Veddriq mempersembahkan emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris. Emas pertama di Olimpiade kali ini, emas pertama dari cabang olahraga di luar badminton di sepanjang keikutsertaan Indonesia di pesta olahraga terakbar sejagat tersebut.
Kesuksesan Veddriq itu juga disambut sujud syukur keluarga besarnya yang tinggal di kawasan Jalan Tanjung Raya, Pontianak, Kalimantan Barat. Rosita tahu sendiri bagaimana putranya tersebut jatuh bangun sejak awal.
Baca Juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI ke 79, Taman Safari Bogor Gelar Lomba antar Departemen
Awalnya, Veddriq menggeluti badminton. Namun, lantaran merasa tak ada kemajuan, dia beralih ke panjat tebing saat duduk di kelas 1 SMA. Olahraga tersebut dikenalnya setelah memperhatikan banyak kawannya yang berlatih di pusat latihan panjat tebing Pontianak.
Kategori speed pun bukan pilihan awalnya, melainkan boulder. Tapi, lagi-lagi karena merasa tidak berkembang, dia melirik nomor lain. Sejak saat itu, dia semakin giat berlatih dan mulai mengikuti kejuaraan antarsekolah serta antar daerah.
Begitu Veddriq memastikan tiket ke Olimpiade, Edi Rusdi Kamtono termasuk yang paling optimistis atlet 27 ta hun itu bakal berjaya. Karena itu, setelah optimismenya terbukti, wali kota Pontianak 2019–2023 tersebut sangat bersyukur.
”Alhamdulillah, Veddriq bisa menyumbang emas pertama Indonesia di Olimpiade Paris. Capaian ini betul-betul luar biasa dan pastinya membanggakan. Sebab, dia merupakan perwakilan asal Kota Pontianak,’’ ujarnya.
Pada 2022, semasa Edi masih menjabat wali kota, dirinya pernah mengganjar Veddriq penghargaan berupa sertifikat sebagai warga kehormatan dan hadiah uang. ’’Momen itu kami ambil saat HUT Kota Pontianak. Semua itu kami berikan atas pemecahan rekor dunia yang dia catat di Seoul, Korea Selatan,’’ katanya.
Adapun bagi Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalimantan Barat Windy Prihastari, kesuksesan Veddriq mem buktikan bahwa atlet Kalimantan Barat punya daya saing hebat. ’’Semoga akan terus lahir Veddriq-Veddriq lainnya dari Kalbar yang mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia,’’ katanya.