feature

Mengenal Lebih Dekat Sungkowo Pujo Dinomo alias Pakde Bowo: Diawali Bisnis EO, Terlibat Pembangunan Lingkungan di Kota Depok

Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:15 WIB
Pakde Bowo (kiri) saat kunjungan Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono, beberapa waktu lalu. (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Sebagai tokoh di Depok. Nama Sungkowo Pujo Dinomo atau biasa disapa Pakde Bowo mungkin tak terlalu populer di kalangan masyarakat awam. Hanya saja, bagi mereka yang aktif dan menaruh perhatian pada pembangunan di Depok, sudah tak asing. Sekelas Walikota Depok pun selalu mengajak diskusi Pakde Bowo dalam membangun Depok, terutama terkait lingkungan.

Laporan : Agnesya Wianda

Pakde Bowo, tokoh yang bisa dibilang fokus pada pembangunan lingkungan di Kota Depok. Meski awalnya dia bukan siapa-siapa, hanya seorang pengusaha advertising. Namun, belakangan namanya sering disebut-sebut sebagai tokoh di belakang layar pembangunan lingkungan di Kota Depok.

Pakde Bowo sendiri merupakan pendatang di Kota Depok. Dia sudah menetap dan menjadi warga Depok puluhan tahun. Menjadi warga Depok sejak tahun 1993, kala Depok masih sebagai Kota Administratif (Kotif) dan masih menjadi bagian Pemkab Bogor, belum menjadi Kota sendiri.

Baca Juga: Warga Kehormatan Pontianak Itu Seorang Pemalu : Kata sang Ibu, Veddriq Akan Mencoba Keras jika Ingin Sesuatu

"Awalnya saya pengusaha advertising sejak tahun 1993," ujar Pakde Bowo mengawali perbincangan usai Panen Bawang di kawasan Jalan Juanda Depok, Senin (12/8).

Pria yang selepas lulus SMP di Gunung Kidul, Yogyakarta, melanjutkan sekolah SMA di Jakarta, tepatnya SMA Muhammadiyah 4 Jakarta itu mengaku berasal dari golongan bawah.

"Dulu saya sempat menyambi kernet metro mini di Jakarta sambil sekolah SMA. Makanya saya lumayan banyak teman di kalangan masyarakat bawah," ujar Pakde Bowo.

Selepas SMA tahun 1985, Pakde Bowo yang tidak punya uang melanjutkan kuliah lantas bekerja di Event Orginizer dan Advertising sambil mempelajari bidang tersebut. Uang hasil bekerja yang lumayan itu akhirnya bisa membiayai kuliahnya.

Baca Juga: Mengenal Anggota Paduan Suara Istana Asal Depok, Devando Samuel Aldoni, Pernah Gagal Audisi, Kini Harumkan Kota Depok di Tingkat Nasional : Bagian 2

Awal tahun 1990, Pakde Bowo memulai bisnis EO dan Advertisingnya sendiri. Lambat laun Dia mulai banyak memiliki jaringan. Meski kemudian tahun 1993 Dia pindah dan menetap di Depok, namun jaringan dan kolega bisnisnya tetap di Jakarta.

Termasuk kolega dari Pertamina yang dikemudian hari mempercayakan lahannya sepanjang Pipas Gas (Jalan Juanda) kepada Pakde Bowo untuk menjaganya.

"Kala itu Depok belum seperti sekarang ini, jadi bisnis kita masih tetap lebih banyak di Jakarta. Tapi di Depok juga mulai kita garap," ujar Pakde Bowo.

Tahun 1993 hingga 2015, Pakde Bowo yang sibuk menggeluti bisnis advertising mulai merasa jenuh dan terketuk hatinya pada masyarakat bawah, khususnya anak-anak jalanan yang ada di Kota Depok.

Jiwa sosialnya mendorong dirinya untuk berbuat lebih banyak ke masyarakat Kota Depok. Dari sinilah Pakde Bowo memulai kiprahnya intens membangun Kota Depok yang lebih baik.

Halaman:

Tags

Terkini