RADARDEPOK.COM - Perjalanan Kolonel Inf Iman Widhiarto menjadi orang nomor satu pada tubuh TNI AD di Kota Depok, ternyata memiliki cerita hidup yang panjang dan perjalan karir yang tidak mudah sebelum didaulat menjadi Dandim 0508 Depok.
Semangat dan memiliki nilai juang yang tinggi ternyata sudah dimiliki Kolonel Inf Iman Widhiarto sejak masa remajanya yang ia habiskan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada saat duduk di bangku SMP.
Baca Juga: Sambangi Perayaan Kemerdekaan di Cilangkap, Imam Budi Hartono Salut Semangat Karang Taruna
Tak berbeda dengan kebanyakan remaja lainya, Kolonel Inf Iman Widhiarto ternyata juga termasuk anak yang nakal, seperti melakukan aksi tawuran, berkelahi antar teman, bahkan sama orang yang lebih dewasa juga pernah menjadi lawannya.
“Perkelahian tersebut karena ada seorang teman saya yang dipalak oleh anak SMA yang lebih senior, merasa tak terima saya, saat ketemu saya benturkan kepalanya tembok, hingga saya ketahuan oleh pihak sekolah dan saya dipanggil oleh guru BP,” ujar Kolonel Inf Iman Widhiarto kepada Harian Radar Depok.
Baca Juga: Imam Budi Hartono Terima Aspirasi Soal Pemakaman di Depok, Ini Solusi Nyata yang Dihadirkan
Pemanggilan oleh guru BP bukan hanya sekali saja dialaminya. Bahkan, hingga setiap hari ia dapat pemanggilan. Hal tersebut membuat kedua orang tuanya murka oleh kelakukan Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Karena, Kolonel Inf Iman Widhiarto memiliki seorang ayah yang menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai Kepala Seksi Pembinaan Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang.
“Bapak saya pernah merasa malu karena kelakukan saya, karena bapak saya bekerja mengurusi pemuda namun anaknya malah bandel,” kata Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Atas kejadian tersebut, Kolonel Inf Iman Widhiarto memilih menjadi seorang pribadi yang lebih kalem, pendiam dan tidak mengikuti pergaualan pada saat itu. Dia diejek oleh teman teman sebayanya.
“Teman saya yang mengejek saya berantemin juga, hingga saya kembali dipanggil oleh pihak sekolah karena ulah saya dan hal ini tentunya membuat malu orang tua saya kembali,” tutur Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Hingga, ayahnya memberikan pesan kepadanya, hingga bisa mengetuk hati seorang Kolonel Inf Iman Widhiarto menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan hingga saat ini.
Baca Juga: Tanah Mahal jadi Kendala Pengadaan Posyandu : Pemkot Depok Habiskan Anggaran hingga Rp100 Miliar
“Waktu ayah saya berpesan ‘Jika ingin membela nama baik keluarga, caranya tidak seperti itu, tetapi sekolah yang pintar hingga membuat bangga orang tua, bukan orang tuamu diledekin kamu bacok teman mu’,” ujar Kolonel Inf Iman Widhiarto.