Sederhana, hal ini dilakukan Mohadi agar lebih dekat dengan para warga. Berkeliling mencari keramaian, untuk berhenti menyapa dan berbincang mendengarkan keluhan masyarakat.
"Kalau warga ada unek-unek atau ada yang mau disampaikan ke polisi itu bisa langsung ke Binmasnya. Kalau ada tawuran ya lapor ke Polsek, tapi kalau bisa saya selesain sendiri ya sendiri," jelas dia.
Memang, biasanya warga curhat mengenai keamanan dan ketertiban lingkungan. Mohadi juga acap kali memberikan himbauan kepada warga agar tak Mudah menerima berita hoaks, dan menanyakan terlebih dahulu berita tersebut kepada Binmas.
Baca Juga: Berkenalan dengan Bos Persikad 1999 Depok, Handiyana Sihombing (1)
Sambil memanaskan air di dalam termos berwarna hitam, Mohadi menjelaskan, sebenarnya tak ada yang sulit menjalankan Ngucur Mas ini. Jika ada tugas dari atasan, maka dia akan menyelesaikannya dulu baru berkeliling.
"Saya gak malu, saya tidak mencuri kok. Niat saya ikhlas, sodakoh. Selama ini kan polisi yang dikasih terus, minta dibikinin kopi, sekarang gantian lah. Alhamdulilah istri saya juga dukung banget," tambah pria yang pernah bertugas di Tim Jaguar itu.
Ngucur Mas ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Hebatnya lagi, semua peralatan dan keperluan untuk Ngucur Mas murni dari kantong Mohadi sendiri, dengan bisa menghabiskan 40 sampai 80 bungkus kopi sachet per harinya.
Baca Juga: Melihat Aktifitas Posyandu Mawar 26 Sukatani, 71 Anak Dicek Kesehatan
Tak sedikit warga yang menaruh curiga kepadanya. Namun, warga kerap menunjukkan respon positif dan antusias terhadap inovasi baru nan unik ini.
"Diikutin ini polisi bener atau engga, curiga gitu. Tapi, warga antusias, seneng. Baru ini polisi bawa boks dan ngasih kopi gratis. Yang mau kopinya tidak harus warga sini saja, warga umum juga boleh," tegas Mohadi sambil tersenyum.
Mohadi berharap, inovasi barunya ini dapat terus berjalan ke depannya serta kegiatan Ngucur Mas ini dapat memberikan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. (mg10/rd)