RADARDEPOK.COM - Masyarakat yang berada di Kecamatan Tapos sepakat bahwa wilayahnya merupakan salah satu lokasi yang sarat akan nilai historis. Seperti arus kisah Ratu Ayu Pembayun Fatimah atau disingkat Ratu Pembayun yang sekarang menjadi penamaan sebuah kampung di Kelurahan Tapos.
Baca Juga: Tati Sri Hardina Bedah Rumah Warga Kampung Lio Depok, Ini Cerita Lengkapnya
Suasana tenang dan teduh ditutupi pepohonan rimbun menyelimuti lokasi pemakaman kramat tersebut. Hanya sesekali suara bising truk yang lewat di jalan tol Jagorawi terdengar hingga kelokasi pemakaman embh Bayun.
Diasana, Harian Radar Depok juga berkesempatan untuk masuk dan berziarah untuk mendoakan sekaligus meminta izin kepada Embah Bayun untuk menuliskan sedikit sejarah singkatnya yang dipimpin oleh seorang Ketua Karang Taruna Kelurahan Tapos, Agus Irawan.
Baca Juga: Dorong Produktivitas Masyarakat, Jaringan 4G XL Axiata Kini Layani 935 Desa di Bengkulu
“Kita ziarah dulu biar aman cerita ceritanya,” ucap dia sebelum masuk ke area pemakaman kramat embah Bayun.
Tapos di masa lalu merupakan petilasan para Raja dan pejuang dalam upaya mengendalikan usaha memperebutkan sebuah kemerdekaan . Wilayah Tapos pun menjadi tempat persembunyian para Raja ketika pasukannya mengalami kekalahan.
Baca Juga: Pentingnya Edukasi Gawai pada Anak
Dicerikatan dia, Ratu Pembayun ikut bersama suaminya, Pangeran Tubagus Angke atau Pangeran Jayakarta II, ketika berperang melawan penjajah Belanda, dan melarikan diri ke Tapos guna mencari tempat perlindungan.
“Pasukan Pangeran Jayakarta II banyak yang melarikan diri ke arah barat, selatan, dan tenggara. Di Tapos, yang dulu masih hutan belantara merupakan salah satu tempat kumpul pasukannya,” kata dia.
Baca Juga: Jelang HUT RI ke-78, 100 Pegawai Taman Safari Bogor Donorkan Darah ke PMI
Pada masa itu, untuk menghindari kejaran pasukan Belanda, Ratu Pembayun juga sempat menyiarkan agama Islam kepada masyarakat yang ada di Tapos. Hal tersebut juga dipercayai oleh beberapa penduduk asli Tapos.
“Di sini merupakan petilasan Ratu Pembayun saat melawan penjajah,” ucap dia.
Baca Juga: Faktor Penyebab Bensin Sepeda Motor Menjadi Boros
Lanjut dia, makam keramat Kebayunan adalah peristirahatan terakhir dari Kanjeng Ratu Pembayun putri sang Panembahan Senopati maka disebutlah kebayunan oleh para pengikutnya.