Siap mengayuh untuk mengantarkan penumpangnya sampai ke tujuan dengan aman dan selamat. Kadis pernah mendapatkan bayaran Rp10 ribu dari penumpangnya, yang ia antarkan sampai ke Beji. Tapi dengan legawanya dia menerima itu dengan senyuman tanpa paksaan.
Laporan : Audie Salsabila Hariyadi
RADARDEPOK.COM, Di depan pintu keluar Pasar Depok Jaya, Jalan Nusantara Raya, Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, berdiamlah Kadis di kursi penumpang becaknya yang berwarna putih. Termenung melihat kendaraan yang berlalu-lalang. Sesekali menawarkan orang yang dari pasar untuk naik ke becaknya.
Baca Juga: Mengenal Fauziah Hallimatuss'aidah Guru MTs Al Husna Depok, Raih Penghargaan Peserta Terbaik MGMP
“Pak, mau kopi?” tawar satpam pasar sambil menyodorkan segelas kopi hitam hangat untuk Kadis.
“Eh, iya. Terima kasih ya mas,” ucap Kadis dengan menerima tawaran tersebut.
“Sudah narik berapa kali pak?” tanyanya basa-basi untuk menyegarkan pikiran.
Baca Juga: Usaha Tidak Pernah Mengkhianati Hasil
“Dua kali mas. Ke Depok Baru sama Beji,” jawab dia setelah menyeruput kopi panasnya.
“Wah, semoga dapat tarikan lagi ya pak,” katanya mendoakan.
“Amin, terima kasih juga mas doanya. Mas juga semoga lancar ya kerjanya,” sebutnya balik mendoakan.
“Iya, amin Pak Kadis,” ujar dia.
Baca Juga: Universitas Indonesia Diajak Mempercepat Terciptana Resiliensi Bidang Kesehatan
Di antara rehat mereka, Kadis bertutur tentang sebelum dia datang ke Depok, sampai membecak sekarang yang lebih dari sepuluh tahun ini. Mulanya dia menjadi petani di sebuah desa di Ciamis. Kemudian mencari peruntungan yang lebih besar ke Depok.
“Saya nge-becak sudah dari sebelum pasar dan perumahan di Jalan Nusantara ini di bangun. Sekitar umur 30-an. Awalnya menjadi tukang bangunan, kalau sedang tidak ada panggilan, menyambi jadi tukang becak. Tapi sekarang karena sekarang sudah jarang sekali panggilan tukang, saya lebih fokuskan ke becak,” ceritanya sore sendu itu, Kamis (9/2).
Artikel Terkait
Peringati HPN Jokowi Mengatakan Belanja Iklan Diambil Platform Asing
Papua Diguncang Gempa Magnitudo 5,4, BPBD: Empat Warga Meninggal
Perokok Minggir, Depok Punya Kampung Tanpa Rokok
Lahirkan Wakil Rakyat Berkualitas, DPC PKB Depok Gelar UKK Bacaleg Jumat Ini, Cek Selengkapnya
Universitas Indonesia Diajak Mempercepat Terciptana Resiliensi Bidang Kesehatan
Usaha Tidak Pernah Mengkhianati Hasil
Mengenal Fauziah Hallimatuss'aidah Guru MTs Al Husna Depok, Raih Penghargaan Peserta Terbaik MGMP