Senin, 22 Desember 2025

Kadis, Si Pengemudi Becak Depok : Merantau dari Ciamis, Pernah Dibayar Rp10 Ribu, Kuncinya Air Putih

- Jumat, 10 Februari 2023 | 08:10 WIB
BECAK : Supir becak di Pasar Depok Jaya, Kadis sedang menunggu penumpang di depan pintu keluar pasar, Kamis (9/2).  (Audie Salsabila Hariyadi/Radar Depok)
BECAK : Supir becak di Pasar Depok Jaya, Kadis sedang menunggu penumpang di depan pintu keluar pasar, Kamis (9/2). (Audie Salsabila Hariyadi/Radar Depok)

Siap mengayuh untuk mengantarkan penumpangnya sampai ke tujuan dengan aman dan selamat. Kadis pernah mendapatkan bayaran Rp10 ribu dari penumpangnya, yang ia antarkan sampai ke Beji. Tapi dengan legawanya dia menerima itu dengan senyuman tanpa paksaan.

Laporan : Audie Salsabila Hariyadi

RADARDEPOK.COM, Di depan pintu keluar Pasar Depok Jaya, Jalan Nusantara Raya, Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, berdiamlah Kadis di kursi penumpang becaknya yang berwarna putih. Termenung melihat kendaraan yang berlalu-lalang. Sesekali menawarkan orang yang dari pasar untuk naik ke becaknya.

Baca Juga: Mengenal Fauziah Hallimatuss'aidah Guru MTs Al Husna Depok, Raih Penghargaan Peserta Terbaik MGMP

Pak, mau kopi?” tawar satpam pasar sambil menyodorkan segelas kopi hitam hangat untuk Kadis.

Eh, iya. Terima kasih ya mas,” ucap Kadis dengan menerima tawaran tersebut.

Sudah narik berapa kali pak?” tanyanya basa-basi untuk menyegarkan pikiran.

Baca Juga: Usaha Tidak Pernah Mengkhianati Hasil

Dua kali mas. Ke Depok Baru sama Beji,” jawab dia setelah menyeruput kopi panasnya.

Wah, semoga dapat tarikan lagi ya pak,” katanya mendoakan.

Amin, terima kasih juga mas doanya. Mas juga semoga lancar ya kerjanya,” sebutnya balik mendoakan.

Iya, amin Pak Kadis,” ujar dia.

Baca Juga: Universitas Indonesia Diajak Mempercepat Terciptana Resiliensi Bidang Kesehatan

Di antara rehat mereka, Kadis bertutur tentang sebelum dia datang ke Depok, sampai membecak sekarang yang lebih dari sepuluh tahun ini. Mulanya dia menjadi petani di sebuah desa di Ciamis. Kemudian mencari peruntungan yang lebih besar ke Depok.

Saya nge-becak sudah dari sebelum pasar dan perumahan di Jalan Nusantara ini di bangun. Sekitar umur 30-an. Awalnya menjadi tukang bangunan, kalau sedang tidak ada panggilan, menyambi jadi tukang becak. Tapi sekarang karena sekarang sudah jarang sekali panggilan tukang, saya lebih fokuskan ke becak,” ceritanya sore sendu itu, Kamis (9/2).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X