Dikatakan lagi, bagaimana tanda-tanda anak perlu penangan dokter? Apabila anak sedang demam, dan perlu diperhatikan nafasnya. Kondisi anak yang mengalami ISPA terjadi pada pernapasan paru bagian atas yakni ada masalah pada bagian hidung atau nafas, tenggorokan. Kondisi ini anak baru mengalami batuk pilek demam, belum perlu penanganan serius untuk pemeriksaannya bisa dilakukan di hari berikutnya. Akan tetapi jika anak mengalami kondisi yang lebih berbahaya yakni ada permasalahan pernapasan yang sudah turun ke paru-paru sehingga menyebabkan kadar oksigen menjadi terganggu, nafas anak akan lebih cepat, nafas lebih ngos-ngosan, ada tarikan didinding dada, sela-sela iganya, hidungnya kembang kempis bawalah anak ke IGD.
Baca Juga: AFK Depok Cup 2023 Berakhir, Ketua KONI : Siap Berlaga di Jawa Barat
“ISPA yang mengalami infeksi pernapasan bagian atas gejala awal demam batuk pilek khawatir karena demam tinggi sudah diberi obat kembali naik lagi. Meskipun demikian, ISPA jenis ini masih bisa sembuh sendiri. Hal ini dikarenakan saat kuman atau virus hilang anak akan kemudian sembuh. Berbeda kalau sudah infeksi kesaluran pernapasan bawah, inilah kita perlu membawa anak kedokter yang kemudian akan diberikan antibiotik,” jelasnya dalam wawancara bersama Doodle.
ISPA juga menjadi penyebab mortalitas tertinggi dan perlu diwaspadai ketika anak sudah mengalami infeksi saluran akut bagian bawah yang menyebabkan radang paru hingga pneumonia. Saat anak sudah mengenai paru-paru maka anak akan membutuhkan oksigen, oksigen terganggu, oksigen dalam darah menurun yang berakibat sulit bernapas, nafas berhenti, sehingga anak menjadi tidak sadarkan diri. Hal ini yang menyebabkan salah satu mortalitas tertinggi pada anak di Indonesia yakni pnemomia atau radang paru.
Baca Juga: Tampil Garang, Pejudo Kostrad Raih Emas Piala KASAD 2023
“Untuk mencegah terjadinya ISPA perlunya imunisasi. Karena Imunisasi sangat amat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan anak. Jika sudah memberikan imunisasi dan dilengkapi, anak yang terkena virus atau bakteri sudah memiliki daya tahan tubuh sehingga tidak menimbulkan gejala sama sekali, dan jika ada gejala tidak akan berat,” tambahnya.
Polusi tidak hanya ada diluar rumah seperti kendaraan bermondor, industri, sebenarnya didalam rumah juga ada polusi udara seperti asap rokok, asap karena masakan, cara menghindarinya memasak dekat dengan ventilasi untuk menghindari polusi udara didalam rumah dimana asap akan keluar. Lebih lanjut, Ibby berpesan, untuk menggunakan masker terutama untuk anak, perhatikan Air Quality Index (AQI), hindari tempat-tempat polusi tinggi yang ramai,macet, Dari dalam tingkatkan imun anak yang penuh nutrisi dan gizi seimbang, lakukan imunisasi jangan sampai tertinggal. Bayi dibawah 6 bulan berikan ASI eksklusif. Anak yang memiliki penyakit khusus seperti ASMA perlu diperhatikan kontrol rutin kedokter spesialis, karena polusi merupakan salah satu penyebab kambuhnya. (***)
Artikel Terkait
Waspada ISPA Saat Kamarau
Pakar Sebut Efek Polusi Udara, Kasus ISPA di Depok Meledak
Pasien ISPA Bebani JKN Rp10 Triliun, 24 Unit Usaha Dapat Teguran Administrasi
Sebulan, Penderita ISPA di Depok 8.698 Jiwa : Kemenkes Siapkan 38 Faskes
Pasien ISPA di Kelurahan Jatijajar Melonjak