Minggu, 21 Desember 2025

Harga Sembako di Depok Naik Pasca Natal dan Tahun Baru, Warga Keluhkan Kenaikan 10-20 Persen

- Minggu, 14 Januari 2024 | 07:30 WIB
Penjual sembako di Pasar Pucung, Cilodong, Depok, pada Jumat (12/1). (Fadliansyah/RadarDepok )
Penjual sembako di Pasar Pucung, Cilodong, Depok, pada Jumat (12/1). (Fadliansyah/RadarDepok )

RADARDEPOK.COM - Harga beberapa bahan pokok dan sembako tak banyak berubah pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru). Semuanya masih kompak dengan harga mahal.

 Kenaikan berkisar 10 sampai 20 persen. Belum diketahui penyebab mahalnya harga bahan pokok dan sembako.

Pantauan Radar Depok, di Pasar Pucung, Cilodong, Depok, kenaikan bahan pokok dan sembako, meliputi beras, telur, minyak goreng, tepung terigu, gula, indomie dan cabai.

Baca Juga: Mengulas Kembali Perjalanan Sastrawan sekaligus Wartawan Senior, Gerson Poyk Bagian 2

Penjual Sembako, Yuni mengatakan, bahwa harga beras, telur, minyak goreng, tepung terigu, gula dan indomie mengalami kenaikan harga.

"Harga beras paling murah sebelumnya Rp9 ribu per liter, sekarang menjadi Rp10 ribu per liter, telur dari Rp26 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilo, minyak goreng dari Rp17 ribu menjadi Rp19 ribu per liter, tepung terigu dari Rp12 ribu menjadi Rp13 ribu per kilo, gula dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu per kilo dan indomie dari Rp3 ribu menjadi Rp4 ribu per bungkusnya," kata Yuni kepada Radar Depok, Jumat (12/1).

Yuni menjelaskan, bahwa tidak ada penurunan harga selama Nataru kemarin hingga sekarang.

Baca Juga: Sepanjang 2023 Dinsos Depok Evakuasi 110 ODGJ

"Kenaikan harga berlaku untuk semua jenis sembako, hampir tidak ada penurunan harga. Setiap kami belanja, selalu naik terus harganya," terang dia.

Kenaikan harga barang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah, fluktuasi pasar, dan perubahan biaya produksi.

"Harga kenaikan ini mungkin ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas kenaikan ini. Sangat merugikan kami sebagai penjual," tegas Yuni.

Baca Juga: Puluhan ASN dan PPPK di Depok Kena Mutasi : Utang Wardaya Kadiskarpus, Devi Maryori Kadinsos

Yuni menambahkan, dengan berkomunikasi secara transparan, dapat membantu membangun kepercayaan konsumen dan mengurangi risiko ketidakpuasan.

"Cara kami agar konsumen tidak kabur, komunikasikan kepada konsumen, kalo jika dari sananya harga sembako ini sudah naik," pungkas dia.

Penjual berharap agar harga sembako segera turun dan kembali normal. "Harapan kami, semoga cepat turun atau normal kembali harganya, agar konsumen tidak keberatan dengan harga," beber Yuni.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X