Senin, 22 Desember 2025

696 Rumah di Depok Rusak Akibat Hujan Lebat-Angin Kencang, Bojong Pondok Terong Paling Banyak!

- Rabu, 6 November 2024 | 07:20 WIB
Salah satu rumah warga yang terdampak hujan lebat dan angin kencang di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. (DISRUMKIM KOTA DEPOK)
Salah satu rumah warga yang terdampak hujan lebat dan angin kencang di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. (DISRUMKIM KOTA DEPOK)

Disusul oleh Kelurahan Pondok Jaya sebanyak 45 rumah terdampak bencana. Dengan rincian 37 rumah mengalami kerusakan ringan, empat rumah mengalami kerusakan sedang, dan tiga rumah mengalami kerusakan berat.

Terakhir, di Kelurahan Ratu Jaya tercatat hanya dua rumah yang mengalami kerusakan. Satu rumah mengalami kerusakan berat, sementara satu lainnya rusak ringan.

Baca Juga: Pengelola TPS Liar Limo Depok Ditangkap, Menteri Hanif Segel TPS dan Produsen Sampah Diusut

"Rata-rata itu asbesnya turun kebawah, atau terangkat angin. Tapi ada juga yang tertimpa pohon. Jadi ada yang skrup dan pakunya lepas, kompon dan gypsumnya jatuh serta patahnya batang holo," kata Refliyanto.

Dia mengungkapkan, jumlah ini nantinya akan dievaluasi dan dirasionalisasikan. Hal ini berarti ada kemungkinan besar jumlah rumah yang akan menerima bantuan nantinya akan berkurang, tergantung pada hasil verifikasi dan penilaian ulang yang dilakukan.

"Pasti nanti ada yang sudah direnovasi duluan, atau tidak sesuai dengan kriteria. Seperti ada kasus rumah itu rumah kontrakan, rumah orang kaya dan juga rumah yang kepemilikannya tidak jelas," tutur Refliyanto.

Baca Juga: Dinsos Depok Evakuasi 19 Orang Terlantar Sakit, Tidak Ada Keluarga Dititip ke Panti 

Refliyanto mengungkapkan, hujan dan angin kencang yang belum lama terjadi merupakan peristiwa luar biasa di tahun ini. Sebelumnya, kerusakan rumah akibat bencana hanya mencapai puluhan unit, namun kali ini jumlahnya melonjak tajam, mencapai ratusan rumah.

"Maka dari itu kemungkinan BTT kali ini peneribitan SK nya tidak perorangan. Melainkan pada satu kelurahan atau kecamatan. Jadi pihak lurah dan camat yang menyalurkan ke warga," kata Refliyanto.

Hingga saat ini, Refliyanto belum dapat menyebutkan jumlah anggaran yang diperlukan untuk bantuan akibat bencana. Hal ini disebabkan karena belum adanya diskusi dan penghitungan lebih lanjut dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Baca Juga: Walikota Depok Komitmen Sediakan Ruang Publik Bermanfaat

"Lagi-lagi, karena ini BTT luar biasa, jadi perhitungannya beda tidak seperti yang lalu. Kalau sebelumnya terendah itu kan Rp 3 juta, sedang Rp 7 sampai Rp 10 juta dan berat diatas Rp 10 juta maksimal Rp 20 juta. Kalau sekarang belum tau," jelas Refliyanto.

Refliyanto menghimbau, kepada seluruh lurah dan camat di wilayah yang warganya mengalami kerusakan rumah akibat bencana untuk segera melapor dan membuat pengajuan. Hal ini bertujuan agar proses bantuan dapat segera diproses dan dievaluasi dengan tepat.

"Mengingat waktu kita juga sudah mepet akhir tahun. Ada peraturan birokrasi yang tidak boleh dilanggar," tandas Refliyanto.***

Tentang kerusakan rumah akibat cuaca ekstrem :

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X