Viral, Pengamen Galak di Depok Meresahkan Penumpang Angkot

Baca Juga: Unggul Adu Penalti Versus AS Roma 4-1, Sevilla Juara Liga Europa

"Hingga saat ini, kami masih berupaya bagaimana caranya agar warga Depok mau menggunakan kendaraan umum," terang Hasyim.

Tahun 2019, jelas Hasyim, Organda Kota Depok sudah mengonsepkan angkot AC. Angkutan ini, berbentuk angkot pada umumnya. Hanya saja, kenyamanan penumpang terjamin dengan adanya pintu. Sehingga, memungkinan pengamen tidak bisa masuk ke dalamnya.

Baca Juga: Forum Buruh Depok Minta PT Tokai Batalkan PHK 74 Karyawan

"Jumlahnya saat ini ada 20 unit. Saat ini, kami juga sedang mengajukan kerja sama ke vendor untuk aplikasi pembayarannya sehingga bisa cashless," beber Hasyim.

Hasyim memaparkan, angkutan umum itu merupakan Angkot yang telah dikonversi dan memiliki standar yang menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Baca Juga: Korupsi Dana Kampanye Pilakda Depok 2015, Kejari Tahan Bos PT Big Daddy Production

"Sejauh ini, baru ada 20 mobil yang dirubah, kita ganti dari angkot yang lama, punya standar keselamatan, pintunya tertutup dan tentunya cashless," ujar Hasyim.

Nantinya, kata Hasyim, 10 unit angkutan itu akan beroperasi dari Terminal Jatijajar hingga Stasiun LRT Harjamukti. Unit lainnya, akan beroperasi dari Terminal Depok sampai Terminal Jatijajar.

Baca Juga: Warga Jabar, Ini Tips Renovasi Rumah Sederhana yang Hemat Biaya

"Launchingnya akan berbarengan dengan peresmian Stasiun LRT Harjamukti," sebut Hasyim.

Kepala Bidang (Kabid) Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban (Bimkestib) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Ari Manggala menyebut, pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menindak dua pengamen tersebut.

Baca Juga: Wisata Gratis: Rekomendasi Pilihan Situ di Kota Depok, Cocok Banget refreshing Bareng Keluarga Kesini!

Berdasarkan aturan, kata Ari Manggala, Dishub Kota Depok hanya mengurusi terkait kelengkapan administrasi dan kelayakan jalan angkutan umum.

Selain itu, beber Ari Manggala, Dishub Kota Depok tengah berfokus untuk memaksimalkan pelayanan angkutan umum. Sehingga, dapat mencuri kembali buat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.