metropolis

Ratusan Pedagang di JPM Tanah Abang Protes Kenaikan Tarif Sewa yang Tembus Rp1,4 Juta per Bulan, Sebelumnya Cuma Rp800 Ribu

Minggu, 13 Oktober 2024 | 19:20 WIB
Suasana aksi demonstrasi saat mengaspirasikan mengenai kenaikan harga kios yang tidak adil, beberapa waktu lalu. ( ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-Ratusan pedagang Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang melakukan aksi protes atas kenaikan tarif sewa kios yang mendadak menjadi Rp1,4 juta per bulan, Kamis (10/10).

Musababnya, kenaikan tarif sewa kios ini dinilai tidak adil, mengingat sebelumnya tarif sewa sudah mengalami kenaikan dari Rp560.000 menjadi Rp800.000, hanya dalam waktu dua bulan.

Koordinator aksi, Jimmy mengungkapkan, tidak sedikit atau hampir seluruh pedagang di JPM Pasar Tanah Abang yang merasa terbebani dengan perubahan mendadak ini.

"Belum dua minggu, pengelola dengan semena-mena mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa tarif sewa kios kini menjadi Rp1,4 juta per bulan," ungkap Jimmy.

Baca Juga: Akses Jalan Warga Perumahan Grand Pancoran Residence Dilenyapkan Pengembang di Kota Depok : Demo Bawa Keranda Mayat hingga Bendera Kuning

Menurut Jimmy, kenaikan tarif sewa tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas yang memadai. Apalagi, area kios yang tampak memprihatinkan.

"Kami merasa kenaikan ini tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Toilet yang ada di JPM ini, contohnya, kondisinya sangat memprihatinkan, dengan lantai yang hampir hancur," beber Jimmy.

Selain itu, kata Jimmy, kios-kios tersebut tidak dilengkapi dengan listrik, meskipun pedagang masih dibebani dengan biaya sewa yang tinggi.

Sebagai bentuk ketidakpuasan, ungkap Jimmy, para pedagang mengancam akan melakukan aksi protes yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak diakomodasi.

Baca Juga: Warga Depok Laporkan Developer Grand Pancoran Residence, Siap Demo Jika Proses Hukum Tak Jelas

"Kami minta kepada semua pedagang untuk bersabar selama satu minggu. Namun, jika setelah satu minggu tidak ada perubahan, kami tidak akan segan untuk turun lebih besar lagi," tegas Jimmy.

Jimmy menerangkan, mereka akan menolak penurunan tarif yang dianggap tidak signifikan dan tidak dirasakan pedagang.

Staf Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Sarana Jaya, Donni Setiawan menjelaskan, mereka sedang mengkaji permohonan penurunan tarif sewa kios yang dikeluhkan pedagang.

"Kami memiliki kajian terkait beban operasional yang kami tanggung di sini. Proses pengkajian ini diperkirakan memerlukan waktu sekitar satu minggu," kata Donni.

Baca Juga: Perhatian Tapera Bisa Ditunda! Basuki dan Sri Mulyani Aarahan, Buruh Ancam Demo Besar-besaran

Halaman:

Tags

Terkini