“Pelanggan MaaS biasanya tidak perlu memiliki pengetahuan teknis atau keterampilan dalam pembuatan malware, tetapi mereka dapat menyewa atau membeli malware siap pakai untuk meluncurkan serangan atau aktivitas jahat lainnya,” terang dia.
Pratama mengaku, untuk saat ini belum dapat diketahui secara pasti titik serangan yang dimanfaatkan oleh peretas untuk mendapatkan akses ke dashboard panel dari situs kemhan.go.id. Namun, tim Pusdatin Kemenhan bergerak cukup cepat karena pada pagi hari ini situs Kemenhan sudah tidak dapat diakses, yang kemungkinan sedang dilakukan investigasi serta pemeliharan sistem.
“Yang perlu dilakukan oleh Pusdatin Kemenhan salah satunya adalah memaksa user untuk merubah password dari akun-akun yang ada, baik akun yang ada di situs kemhan.go.id maupun akun pribadi seperti email, media sosial, dsb, untuk mencegah password akun yang pernah bocor dimanfaatkan untuk melakukan akses ke sistem yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan,” imbuh Pratama.***
Artikel Terkait
FHUI Kolaborasi BSSN dan Microsoft Indonesia Bentuk Aliansi Digital Keamanan Siber
Sambo Diperiksa Siber Hari Ini Kamis Tes Kejujuran, Hasil Eliezer, Ricky dan Kuwat Jujur
Dittipid Siber Bongkar Sindikat Penipuan Modus Baru, Berikut Ini Jumlah Korbannya
Serangan Siber, Eror Empat Hari : Layanan BSI Berangsur Pulih, Nasabah di Depok Kecewa
BSI Kena Ransomware, Begini Pendapat Pakar Keamanan Siber Indonesia
Viral Tabrak Lari Mobil Dinas, KPP Pratama Cileungsi: Kami akan Kooperatif
Taman Pemuda Pratama, Rekomendasi Tempat Wisata Ramah Anak di Depok