Senin, 22 Desember 2025

TMMD Usai, Zero Waste Urai Sampah Depok

- Selasa, 10 Juni 2025 | 07:10 WIB
TINJAU : Kasdam Jaya/Jayakarta, Brigjen TNI Rachmad didampingi Komandan Korem 051/Wijayakarta, Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso, Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto dan jajaran, saat meninjau Pojok Tangguh Alam Lestari (PTAL), Tanah Merah Cipayung, Depok, Rabu (4/6). (AGNESYA/RADAR DEPOK )
TINJAU : Kasdam Jaya/Jayakarta, Brigjen TNI Rachmad didampingi Komandan Korem 051/Wijayakarta, Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso, Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto dan jajaran, saat meninjau Pojok Tangguh Alam Lestari (PTAL), Tanah Merah Cipayung, Depok, Rabu (4/6). (AGNESYA/RADAR DEPOK )

Baca Juga: Tiga Kecamatan di Depok Diamuk Puting Beliung! 366 Rumah Rusak, 1.200 Jiwa Terdampak, Satu Meninggal

Biodegester tersebut, lanjut Kelik, berfungsi untuk mengubah sampah organik menjadi gas metan yang setara dengan Elpiji. Gas metan itu lah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengoperasian mesin incinerator.

PROSES : Pemilahan sampah yang dilakukan pegiat lingkungan di Pojok Tangguh Alam Lestari (PTAL), Tanah Merah Cipayung, Depok, Rabu (4/6).
PROSES : Pemilahan sampah yang dilakukan pegiat lingkungan di Pojok Tangguh Alam Lestari (PTAL), Tanah Merah Cipayung, Depok, Rabu (4/6).

Selain sampah organik, Kelik membeberkan, sampah non organik juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar, melalui proses pembakaran residu.

“Sampah non organik ini kami manfaatkan juga. Jadi, sebenarnya yang non organik ini kami jadikan sebagai material lanjutan, dengan proses pembakaran residu melalui alat kami yang namanya pirolisis untuk mengubahnya menjadi bahan bakar minyak (BBM) berupa solar,” jelas Kelik.

Baca Juga: Pelaksanaan Ibadah Haji 2025 Tuai Beragam Masalah, Jamaah Indonesia Termasuk Depok Sulit ke Mina

Bahan bakar minyak yang dihasilkan tersebut, sambung Kelik, kemudian digunakan untuk mesin-mesin yang berada di lokasi pengelolaan sampah di sana. Jadi, BBM yang digunakan itu pada dasarnya berasal dari sampah non organik.

“Nah, dari sisa pembakaran ini kan menjadi abu. Dan abunya ini masih sangat bermanfaat untuk pembenah tanah. Contohnya menstabilkan pH tanah,” ungkap Kelik.

Hasil akhir dari proses pengelolaan sampah atau biodigester itu adalah salari atau sejenis bubuk cair, ungkap Kelik, dan hal ini juga dimanfaatkan untuk tanaman, layaknya pupuk. Jadi, konsep pengelolaan sampah ini memang zero waste atau tanpa menghasilkan limbah.

Baca Juga: Presiden Prabowo Menghibahkan Dua Ekor Sapi ke Depok, Beratnya Hampir 2 Ton

“Semua sampah kami manfaatkan. Sampah organiknya kami proses melalui biodigester atau biogas. Sementara untuk sampah non organiknya kami manfaatkan melalui pembakaran di incinerator. Panas dari proses pembakaran itu dimanfaatkan untuk proses pirolisis, yang mengubah sampah non organik itu menjadi solar,” jelas Kelik.

Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto menegaskan, TNI harus menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.

“Kesulitan rakyat ini sama halnya dengan permasalahan sampah yang ada di Kota Depok. Mendengar fenomena ini, akhirnya kami memutuskan untuk membantu masyarakat dan Pemkot Depok dalam mengatasi permasalahan sampah,” tutur Kolonel Inf Iman Widhiarto.

Baca Juga: Jam Malam di Depok Minim Sosialisasi, Masih Ada yang Keluyuran

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto mengungkapkan, sampah-sampah yang dihasilkan mencapai 1.200 ton per hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X