Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, Sulawesi Selatan Soroti Cara Dedi Mulyadi dalam Memimpin: Harus Berani dan Berpihak pada Rakyat

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerima kunjungan dari Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, Sulawesi Selatan, Paris Yasir dan Muhammad Islam Iskandar, di kediamannya di Lembur Pakuan.

Dalam pembicaran bersama, kembali menjadi sorotan karena pendekatannya yang tegas dan berani dalam memimpin, khususnya dalam hal menjaga iklim investasi dan menjalankan kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat.

Dalam suasana pertemuan yang penuh kehangatan dan diskusi terbuka, Dedi Mulyadi berbagi pengalaman dan strategi kepemimpinannya selama memimpin Jawa Barat.

Baca Juga: Honda Daya Jayadi Racing Team Siap Tampil Lebih Kompetitif di Putaran Kedua Motoprix 2025 Region B di Boyolali

Salah satu topik yang mencuat adalah tantangan dalam menghadapi tekanan dari oknum atau kelompok tertentu, seperti LSM yang sering menjadi penghambat investasi.

“Di Jawa Barat sekarang, hampir sudah tidak ada lagi LSM yang mengganggu. Investasi sudah mulai bagus lagi, para pengusaha tidak khawatir,” ujar Dedi.

Wakil Bupati Jeneponto yang penasaran pun bertanya bagaimana cara Dedi Mulyadi menghadapi situasi semacam itu.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Longsor, Dedi Mulyadi Siap Bantu Buat Drainase di Megamendung!

Dedi menjelaskan bahwa keberanian dalam mengambil keputusan adalah kunci utama.

Ia menegaskan, selama kebijakan dan tindakan yang diambil tidak melanggar hukum dan berpihak pada kepentingan rakyat, maka tidak ada alasan untuk takut.

“Berani saja. Kalau kita tidak salah, kenapa harus takut?” jawabnya dengan santai sambil tertawa.

Pernyataan ini mencerminkan prinsip kepemimpinan Dedi Mulyadi yang tidak gentar terhadap tekanan, selama langkahnya didasari oleh integritas dan kepentingan publik.

Baca Juga: Forque, Tempat Nongkrong Hits di Depok yang Luas, Adem, dan Syahdu dengan Banyak Pohon!

Selain berani, Dedi juga menekankan pentingnya transparansi dalam setiap kebijakan. Salah satu contohnya adalah ketika ia berani merevisi penggunaan anggaran hibah agar lebih bermanfaat dan tepat sasaran.