- Belanja PJU (Penerangan Jalan Umum) naik menjadi Rp750 miliar,
- Belanja pembangunan ruang kelas baru (RKB) hampir mencapai Rp1 triliun,
- Belanja irigasi yang sebelumnya nol kini mencapai Rp500 miliar,
- Belanja listrik untuk masyarakat miskin meningkat menjadi Rp450 miliar,
- Serta beasiswa dan layanan pendidikan serta kesehatan yang mendekati Rp1 triliun.
Dedi juga menyinggung pentingnya pengendalian diri dan kesederhanaan dalam kepemimpinan. Ia menggunakan analogi puasa untuk menggambarkan kedisiplinan dalam mengatur keuangan.
“Dalam sejarah, tidak ada orang sukses tanpa puasa. Daripada kelebihan gula, saya lebih baik kekurangan gula. Daripada darah tinggi, saya lebih baik darah rendah. Kalau darah tinggi berarti menjelang tua, tapi kalau darah rendah masih muda,” ungkapnya dengan gaya khas yang humoris namun penuh makna.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Berikan Solusi untuk Pekerja Tambang yang Terdampak Penutupan Produksi di Parung Panjang
Dedi Mulyadi Tanggapi Penangkapan Perempuan yang Pernah Mengkritiknya: Tidak Ada Kaitannya dengan Saya
Waspada Potensi Mudarat di Gerakan Sumbang Seribu Ala Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Tegaskan Anggaran Pemprov Jabar Cukup untuk Pembangunan Infrastruktur, Tanpa Bebani Masyarakat Meski Dana Transfer Dipotong
Dedi Mulyadi Tegaskan Kembali Ajakan Sapoe Sarebu Bukan Karena Kekurangan Dana, Tapi Dorongan Gotong Royong Sosial
Dedi Mulyadi Soroti Pengelolaan Ketenagakerjaan Penambangan di Parung Panjang dan Janjian Pembangunan Jalan Baru Secara Bertahap
Dedi Mulyadi Tanggapi Keluhan Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Cikidang Sukabumi: Akan Dikoordinasikan dengan Bupati