Minggu, 21 Desember 2025

Dedi Mulyadi Tegaskan Anggaran Pemprov Jabar Cukup untuk Pembangunan Infrastruktur, Tanpa Bebani Masyarakat Meski Dana Transfer Dipotong

- Senin, 13 Oktober 2025 | 09:39 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tegaskan pembangunan infrastruktur Jabar tetap berjalan (Instagram/@dedimulyadi71)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tegaskan pembangunan infrastruktur Jabar tetap berjalan (Instagram/@dedimulyadi71)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa meskipun terjadi pemotongan dana transfer daerah.

Diketahui Provinsi Jawa Barat mengalami pengurangan dana transfer daerah di tahun 2026 sebesar Rp 2,458 miliar. Sedangkan kabupaten kotanya kurang lebih 2,7 triliun.

Meski bergitu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur tanpa membebani masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan Dedi melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Senin, 13 Oktober 2025.

Baca Juga: Unindra Kembangkan LMS Digital, Fasilitasi Belajar Daring atau Luring

Menurut Dedi, pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.

Ia menilai, konektivitas jalan, jembatan, irigasi, listrik, dan internet merupakan fondasi penting agar investasi dapat tumbuh, industri berkembang, dan lapangan kerja terbuka luas.

Pertumbuhan ekonomi akan tumbuh mana kalau ada investasi, investasi akan tumbuh jika pemerintah menyiapkan infrastruktur, infrastruktur baik maka industri akan tumbuh, kalau industry tumbuh maka lapangan kerja akan tumbuh. Ini melahirkan pertumbuhan ekonomi ,” ujarnya.

Dedi juga menjelaskan bahwa pembangunan di Jawa Barat tetap dilakukan secara mandiri, tanpa mengandalkan pinjaman besar yang berisiko membebani keuangan daerah.

Baca Juga: Warga diPHPin Terus! Rawayan Nanggung-Leuwisadeng Cuma jadi Objek Swafoto Pejabat

Pinjam boleh, tapi harus terukur dan sesuai kemampuan. Jangan lebih besar pasak daripada tiang,” tegasnya.

Ia menambahkan, agar pembangunan tetap berjalan efektif, pemerintah harus menjalankan efisiensi dalam penggunaan anggaran publik.

Beberapa langkah efisiensi yang dilakukan antara lain dengan mengurangi belanja perjalanan dinas, alat tulis kantor, kegiatan seminar, hingga acara seremonial yang tidak berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat.

Baca Juga: Dibangun Miliaran, Pasar Leuwisadeng Riwayatmu Kini Dipinjam Pakai TNI AD

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: Instagram/@dedimulyadi71

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X