Baca Juga: Dari Normalisasi Sungai Hingga Huntap, BNPB Percepat Pemulihan Pascabencana Sibolga
Padahal, pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan transformasi besar dalam pengelolaan fiskal, baik dari sisi penerimaan maupun pengendalian belanja negara.
“Prediksi makroekonomi biasanya berdasarkan perilaku masa lalu. Padahal kita sedang berubah. Belanja juga kita kendalikan,” tegasnya.
Ia menambahkan, defisit anggaran bisa saja melebar atau justru tetap terjaga, tergantung pada kebutuhan dan kebijakan pemerintah ke depan.
Namun, Purbaya menyatakan optimisme bahwa defisit APBN akan tetap berada pada level yang aman dan berkesinambungan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Ada Lagi Hutan Produksi di Jawa Barat: Hutan Tinggal 700.00 Hektar
Purbaya juga mengingatkan agar publik tidak sepenuhnya bergantung pada satu prediksi lembaga internasional.
Menurutnya, kebijakan fiskal Indonesia memiliki fleksibilitas dan ruang kendali yang kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
“Jadi jangan terlalu percaya pada Bank Dunia,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Resmi Terapkan Bea Ekspor Emas hingga 15% Mulai 23 Desember 2025
Menkeu Purbaya Tegas Tolak Pernyataan Bea Cukai Kirim Balpres untuk Korban Bencana: Jangan Bikin Pernyataan Aneh-aneh, Gua Menterinya
Bea Cukai Sudah Upgrade Pakai AI, Menkeu Purbaya: Sudah Enggak Bisa Main Harga Lagi
Menkeu Purbaya Optimis Berbenah Bea Cukai: Pegawainya Pintar, Tinggal Digebuk-gebuk dan Diawasi Saja
Tak Puas Target 5,4 Persen, Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Dongkrak Ekonomi Nasional 2026
Menkeu Purbaya Soroti Peran Strategis Ibu dalam Menjaga Pembangunan Nasional dalam Peringatan Hari Ibu
Ungkap Penyitaan 11 Juta Batang Rokok Ilegal, Menkeu Purbaya Puji Kinerja Bea Cukai: Kini Makin Sulit Disogok