RADARDEPOK.COM-Kisah Fatimah Zahratunnisa atau yang akrab disapa Ica, mahasiswi Indonesia yang memenangkan kompetisi menyanyi di Jepang, menjadi viral di media sosial Twitter. Namun, keberhasilannya dalam kompetisi tersebut tidaklah mudah.
Ia harus berjuang keras dan mengalahkan 11 peserta lainnya yang berasal dari berbagai negara dunia seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, hingga negara-negara Amerika Latin.
Dalam utas yang ia tuliskan di akun Twitter pribadinya @zahratunnisaf, Ica menjelaskan bahwa dirinya memenangkan kompetisi bernama "Nodojiman The World: Song For Japan" .
Yang disiarkan di salah satu kanal televisi di Jepang. Saat itu, Ica masih berstatus sebagai mahasiswi aktif Universitas Padjadjaran dan membawakan lagu berjudul "Goodbye Days" dan Blue Bird.
Baca Juga: Artis Nasional Zora Vidyanata, Nyaleg dari PKB Dapil Bekasi Depok
Setelah berhasil memenangkan juara 1 dari kompetisi tersebut, Ica mendapatkan penghargaan berupa piala besar yang dikirimkan oleh pihak penyelenggara kompetisi ke Indonesia.
Namun, sesampainya di Indonesia, piala itu tertahan oleh petugas Bea Cukai dan dikenai pajak sebesar Rp 4 juta karena dianggap sebagai barang impor.
Ica merasa tidak terima karena menurutnya piala itu adalah hadiah karena ia memenangkan kompetisi dan seharusnya tidak dikenai pajak.
Ia pun mengajukan surat pernyataan kepada Bea Cukai RI yang menjelaskan hal tersebut dan bahkan harus menunjukkan video kala dirinya menyanyi di acara TV Jepang tersebut kepada petugas Bea Cukai.
Meski pada akhirnya pihak Bea Cukai percaya bahwa Ica memang memenangkan kompetisi di Jepang, mereka tetap menanyakan berapa uang yang dimiliki Ica saat itu.
Ica menjawab bahwa saat itu dirinya hanya memiliki uang sebesar Rp 5000 rupiah untuk ongkos pulang. Beruntung, Ica akhirnya bisa membawa pulang pialanya itu tanpa harus membayar pajak sepeser pun.
Baca Juga: Pekan Depan Berkas AG Pacar Mario Dandy Satrio akan Dilimpahkan ke Pengadilan
Namun, peristiwa tersebut membuat Ica merasa kesal dan memendam dendam ke pihak Bea Cukai hingga kini.
Kisah Ica menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menghargai bakat dan prestasi seseorang.
Ia berhasil memenangkan kompetisi internasional yang tidak mudah dan membuktikan bahwa siapa pun bisa meraih mimpi dan mencapai prestasi di bidang apapun dengan tekad dan usaha yang keras.
