Juru Situ Tujuh Muara Bojongsari, Yono mengaku, meski sudah beberapa bulan musim kemarau melanda, masyarakat di sekitar situ tersebut belum merasakan dampak yang begitu signifikan, terutama soal kekeringan.
“Namun untuk keadaan situ nya sendiri memang ada sedikit penyusutan untuk debit airnya,” jelas Yono.
Baca Juga: Penjual Obat Terlarang Berkedok Konter HP Digerebek di Depok
Tetapi, sambung Yono, sejumlah warga di sekitar Situ Tujuh Muara Bojongsari terdampak kekeringan atau kekurangan air bersih. Dampak itu dirasakan mereka yang menggunakan sumur tradisional atau galian.
"Satu atau dua rumah yang terdampak, tidak banyak. Karena pas tahu kekeringan, mereka langsung menggunakan sumur bor, pengalihan dari sumur tradisional. Karena sudah dipastikan, sumur-sumur tradisional di pemukiman warga sudah tidak dapat digunakan," ungkap Yono.
Dengan musim kemarau berkepanjangan ini, Yono mengungkapkan, penyusutan air di Situ Tujuh Muara Bojongsari kurang lebih mencapai 1 meter dari titik stabil debit air, dengan kedalaman maksimal 7 meter.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Tidak Pas ke Depok, Ini Alasannya Kata Pakar
Penyusutan air ini, berdampak juga pada petani dan ternak ikan konsumsi, yang biasa memanfaatkan air situ dari hilir. Karena air yang masuk ke sungai pembuangan dari Situ Tujuh Muara Bojongsari itu berkurang, karena debit airnya berkurang juga.
“Dibandingkan dengan musim kemarau tahun-tahun sebelumnya, dapat dikatakan tahun ini menjadi musim kemarau terparah, karena penyusutan air di situ begitu cepat, jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Yono.
Terpisah, salah satu pengurus Situ Pengasinan, Hasan Yakub mengatakan, terkait kondisi Situ Pengasinan selama musim kemarau ini, tidak ada perubahan yang begitu signifikan, melainkan pendangkalan yang terjadi di dasar perairan.
Baca Juga: Bansos Pangan Mulai Didistribusikan, Warga Depok Terima 82.498 Karung Beras
“Saluran inlet nya bersumber dari mata air. Jadi sedikit istimewa, kalau panas tidak surut dan kalau musim hujan juga tidak banjir,” terang Hasan Yakub.
Normalnya ketinggian debit air sebelum terjadi pendangkalan, permukaan air itu dari 2 sampai 2,5 meter. Namun dengan terjadi pendangkalan, ketinggian debit air menjadi turun, sekitar 1,5 sampai 2 meter, karena memang pendangkalan lumpur yang terbilang luar biasa.
“Pengerukan pendangkalan ini sebelumnya sudah dilakukan, tetapi memang belum maksimal,” terang Hasan Yakub.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Belum Puas, Target Zero Stunting!