Situ di Depok Kering dan Dangkal! Muhammadiyah Serukan Salat Istisqa

Lebih lanjut, untuk kedalaman normal Situ Pengasinan di luar terjadinya pendangkalan, Hasan Yakub mengungkapkan, kedalaman Situ Pengasianan mencapai sekitar 2 meter di hulu. Sedangkan, untuk kedalaman situ di hilir mencapai sekitar 1,5 meter.

“Tetapi ketika terjadi pendangkalan, kedalaman air di Situ Pengasinan mencapai 30 sampai 40 sentimeter, jadi kebawahnya itu sudah lumpur,” kata Hasan Yakub.

Berkaca dari kondisi ini, Muhammadiyah Kota Depok berencana untuk melaksanakan Salat Istisqa atau Salat sunah untuk meminta diturunkan hujan, beberapa waktu mendatang.

Baca Juga: Harga Beras dan Gula Meroket Disejumlah Wilayah, Ini Sebabnya

Sekretaris Muhammadiyah Depok, Muhtadin Tyas mengatakan, terkait dengan kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau panjang. Pihaknya sudah membahas itu, dan sudah merencanakan Salat Istisqa.

“Kami sudah membahas masalah ini, dan sudah ada rencana untuk melaksanakan Salat Istisqa,” tutur Muhtadin Tyas, Minggu (1/10).

Berkaitan dengan rencana pelaksanan Salat Istisqa yang akan dilangsungkan, Muhtadin Tyas mengatakan, masih menunggu informasi terbaru dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Depok.

SITU PENGASINAN (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Kaesang Pangarep jadi Ketua Umum, PSI Depok : Ketum Parpol Pernah Memimpin Kota Ini

“Biasanya kami menyampaikan surat edaran (Imbauan), yang ditujukan kepada seluruh Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Kota Depok, yang kemudian disampaikan kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk melaksanakan kegiatan tersebut,” kata Muhtadin Tyas.

Rencananya, sambung dia, setelah surat edaran (Imbauan) tersebut berhasil disampaikan kepada seluruh warga Muhammadiyah Kota Depok. Kewenangan untuk waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dipersilahkan masing-masing.

“Sejauh ini, kami belum berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok,” imbuh Muhtadin Tyas.

Baca Juga: Pembangunan Stadion Pemuda Limo Depok Rp7 Miliar Dipantau

Terbaru, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tujuh wilayah di Indonesia akan dihadapi dengan panas ekstrem. Kondisi ini akan berlangsung hingga Tahun 2023.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan membeberkan, tujuh wilayah tersebut meliputi Sumatera bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.