RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi.
Pesan ini ia sampaikan melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Sebelumnya, pada Jumat malam, Dedi Mulyadi turun langsung menemui para pendemo di sekitar Gedung Sate, Bandung, untuk berdialog dengan masyarakat.
Dalam pernyataan dalam videonya, Dedi mengaku memahami perasaan kecewa dan marah yang dirasakan warga, namun ia menegaskan bahwa unjuk rasa tidak boleh berujung pada tindakan anarkis.
Baca Juga: Hangatnya Jumat, Ratusan TP PKK Kelurahan Panmas Gelar Pengajian Rutin Bulanan
“Saya memahami bahwa ada rasa kecewa, rasa benci, rasa jengkel pada diri sahabat-sahabatku semua sehingga seluruh kekecewaan itu dilampiaskan dengan berbagai ekspresi kegiatan unjuk rasa menyampaikan pendapat di muka umum,” ujar Dedi.
“Tetapi saya berharap seluruh kekecewaan itu jangan dilampiaskan dengan melakukan perusakan fasilitas umum, menjarah, membakar gedung-gedung bersejarah. Tindakan itu hanya akan merugikan kita semua dan menciptakan kesulitan baru,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa fasilitas umum dan bangunan bersejarah adalah warisan bangsa yang harus dijaga, bukan dirusak.
Dedi juga mengakui bahwa pemerintah Jawa Barat masih memiliki banyak kekurangan dalam memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Karena itu, ia meminta agar warga bersabar dan menjaga kebersamaan.
“Kami belum bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat di seluruh Jawa Barat. Untuk itu, mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita masing-masing, menjaga seluruh kota di Jawa Barat, serta menjaga kebersamaan yang ingin kita ciptakan bersama,” harapnya.
Dalam pesannya, Dedi menyoroti adanya indikasi pengorganisasian massa, termasuk anak-anak di bawah umur, untuk melakukan tindakan kerusuhan. Ia menegaskan hal ini tidak bisa dibenarkan.
“Siapapun tidak boleh melakukan tindakan mengorganisir kelompok untuk melakukan kekerasan atau kerusuhan yang merugikan kepentingan bersama. Apalagi jika melibatkan anak-anak sekolah atau anak di bawah umur untuk perbuatan kriminal. Itu bukan penyampaian pendapat yang sehat dan normal di muka umum,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Dedi memberikan apresiasi kepada warga Jawa Barat yang tetap mampu menahan diri dan menjaga keamanan di wilayah masing-masing.