Integritas dan Akuntabilitas Kabinet Merah Putih

Mohamad Fuad

Pengamat Sosial dan Politik

Universitas Gunadarma

Puji sukur alhamdulillah proses pergantian kepemimpinan nasional dapat berjalan dengan lancar dan situasi politik tetap kondusif terpenuhi. Stabilitas politik merupakan faktor kunci untuk kelancaran pemerintahan yang baru melanjutkan program pemerintahan sebelumnya.

Hal ini dimaksudkan agar manfaat dari program-program tersebut dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.

Baca Juga: Mengulik Kisah Kepala UPTD Pemakaman Umum Kota Depok, Muhamad Iksan, Ikuti Takdir hingga ke Depok : Bagian 2

Presiden Prabowo akan melanjutkan pondasi dan pilar yang sudah dibangun seperti bidang ekonomi, infrastruktur, sumber daya manusia dan bagaimana melakukan berikutnya dan menciptakan program yang belum ada.

*Faksi MuhamadiNU ( Muhammadiyah-NU)*

Saat Pilpres 2024 dinamika politik ditingkat elit dan masyarakat mengalami ketegangan politik yang menegang.

Seperti perseteruan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terus bergulir, terbuka dan bahkan memuncak.

Para elit PBNU dan DPP PKB tidak pernah sadar bahwa itu adalah bentuk pecah belah memalukan kontra produktif dengan nilai, ajaran, cita cita mabadi’ khaira ummah nahdlatul ‘ulama.

Selain merugikan kedua pihak, konflik ini disebut menciptakan kegelisahan dan kebingungan sebagian warga nahdliyin di akar rumput.

Perseteruan yang terjadi antara elit PBNU dan DPP PKB memicu kegelisahan di sebagian warga nahdliyin, khususnya bagi mereka yang menjadi pengurus aktif di dua organisasi itu.

Ketegangan PBNU dengan DPP PKB berakhir sia-sia, menang jadi abu kalah jadi arang. Presiden Prabowo tidak tertarik dengan konflik itu baik sebelum atau sesudah dilantik, tidak pro atau kontra dengan salah satu pihak. Bagi Presiden Prabowo Persatuan Indonesia, Persatuan Anak Bangsa adalah paling utama.

Baca Juga: Resep Kroket Kentang Isi Sosis, Camilan Lezat untuk Arisan atau Ide Jualan