Oleh : Juniani Ulfah Suliswinar
Mahasiswa STIKIM Jakarta
Banyak sekali masyarakat tidak mengetahui bagaimana caranya dengan menggunakan tanaman obat tersebut, dalam hal ini banyak sekali tanaman obat disepelekan oleh masyarakat, sesungguhnya tanaman obat tradisional itu sangatlah berguna di zaman serba canggih teknologi, dalam ilmu kedokteran tanaman obat tradisional memang sangat banyak dipergunakan untuk penelitian kesehatan sebelum digunakan oleh masyarakat. Daun sirih itu mempunyai berbagai jenis macam manfaatnya seperti mengobati luka gores dengan cara petik 1 helai daun sirih, di cuci lalu kemudian dikunyah-kunyah setelah itu di tempelkan daun sirih ke bagian luka goresan akibat terjatuh, dll dan untuk masyarakat sebaiknya menanamlah tanaman obat di pekarangan rumah seperti daun, sirih dan jenis tanaman obat lainnya untuk bisa digunakan mengobati goresan luka, batuk, flu dan jenispenyakit lainnya, dalam hal ini seperti yang sedang terjadi pada saat otonomi daerah dan pergantian orde lama ke orde baru itu pernah terjadi 22 tahun silam yang lalu dimana pada masa itu pergerakan mahasiswa dan mahasiswi sedang berdemokrasi di depan gedung DPR, DPRD dan MPR sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi, kesehatan bahkan harga sembako itu menjadi naik. Untuk mengenai desentralisasi kesehatan tingkat daerah belum dilaksanakan secara menyeluruh. Yang sudah dilaksanakan desentralisasi kesehatan baru saja memberlakukan sistem KB. dr. H. Endang Sutisna Sulaeman, M.Kes telah menyatakan bahwa “ untuk mengenai masalah desentralisasi kesehatan ini masih ada kaitannya dengan otonomi daerah dan pemerintahan setempat khususnya untuk dinas kesehatan DKI Jakarta maupun dinas kesehatan daerah setempat. Untuk memastikan perkembangan teknologi memang sangat pesat sekali begitupun juga dengan perkembangan penyakit seperti wabah virus korona yang sedang mewabah hingga ke negara tetangga,” ujar dosen fk uns surakarta, provinsi jawa tengah. Dari sekian banyaknya perkembangan di era jaman serba canggih seperti ini. Masih banyak sekali pemerintah yang menyepelekan tentang kesehatan masyarakat, fasilitas umum dan perekonomian bukan hanya itu saja melainkan minimnya ruang terbuka lapangan pekerjaan. Seperti yang dilansir RAPBN 2020 pengangguran di targetkan turun menjadi ketingkat 4,8% sampai 5,1%. Selain itu kemiskinan juga harus mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai seperti sinarmas, kiss dan BPJS di berbagai daerah setempat, lalu bagaimana dengan faktor kemiskinan?apakah angka kemiskinan akan turun atau naik di tahun 2020 ini seperti yang bapak president RI pak jokowi telah menyatakan bahwa, diawal tahun 2020 RAPBN kemiskinan diharapkan dapat terus diturunkan pada kisaran 8,5% sampai 9,0% dan ketimpangan menurun pada kisaran dari 0,375 sampai 0,380. Serta pendapatan negara yang terjadi pada tahun 2020 telah mencapai Rp2,221,5 triliun. Desentralisasi ini masih sangat minim untuk menyebar luaskan fasilitas kesehatan seperti di papua irian jaya, masih banyak sekali warga papua yang tinggal dipedalaman jarak tempuh dan minimnya fasilitas kesehatan masih kurang memadai. Begitupun juga perekonomian di sana itu masih sangat mahal tetapi PT PPI targetkan turun 25 % dalam hitungan harga sembako di papua saja untuk gula menjadi Rp 21,750 per kg, minyak goreng Rp 31,000 per liter menjadi Rp 23,250 per liter, tepung terigu Rp 18.000 per Kg dari harga Rp 24.000 per Kg, gula dari harga Rp29.000 per Kg menjadi Rp21,750 per Kg, "Untuk semen sudah berjalan (harga turun). Untuk tiga bahan pokok seperti minyak, tepung, gula sedang proses membongkar. Ada 15 kontainer yang masing-masing isinya 20 ton. Itu untuk langsung Wamena dan Puncak Jaya," ungkapnya, di Press Room Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/10/2017). Sebenarnya ini juga sering terjadi di papua irian jaya sehingga mengakibatkan fasilitas-fasilitas umum tersebut masih kurang sangat memadai yang khususnya fasilitas kesehatan.