ruang-publik

Prodi Manufaktur Mesin PNJ Berkreasi dengan Anak-anak Sekolah Master

Rabu, 19 Agustus 2020 | 15:21 WIB
Tim dosen dari Program Studi D4 Manufaktur PNJ 2020 menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan gantungan kunci berbahan Epoxy Resin untuk anak-anak Sekolah Master.   DI PERTENGAHAN tahun 2020, pandemi virus Korona (Covid-19) belum juga berakhir. Masyarakat Indonesia diimbau untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru agar dapat hidup produktif dan tetap terhindar dari penularan virus ini. Begitu pun halnya yang tengah dirasakan oleh anak-anak di Sekolah Masjid-Terminal atau lebih dikenal dengan Sekolah Master Depok. Selama pandemi, Sekolah Master terpaksa harus menutup segala bentuk kegiatan tatap muka dengan anak-anak di Sekolah untuk sementara. Berbeda dengan Sekolah umum lainnya yang masih dapat memfasilitasi belajar secara daring antara guru dan muridnya. Namun hal ini sulit dilakukan oleh Sekolah Master Depok yang memiliki banyak keterbatasan. Dalam kondisi seperti ini, anak-anak di Sekolah Master Depok masih terlihat bersemangat untuk selalu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di tengah berbagai keterbatasan (khususnya) dalam kemampuan ekonomi. Bersama dengan tim dosen dari Program Studi D4 Manufaktur PNJ 2020 dan didukung oleh Yayasan Bina Mandiri/YABIM yang selama ini menaungi anak-anak dhuafa di Sekolah Master pun menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan gantungan kunci berbahan Epoxy Resin guna meningkatkan kreatifitas anak-anak dhuafa, serta menstimulasi kemandirian mereka dalam segi ekonomi dengan menghasilkan produk-produk kreatif yang memiliki nilai jual, seperti gantungan kunci, tatakan gelas dan cinderamata lainnya. Tentu saja kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tetap dilaksanakan sesuai dengan prosedur Covid-19. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Drs. Mochammad Sholeh, S.T., M.T. selaku Ketua dari Program Pengadian Masyarakat Prodi Manufaktur PNJ, bahwasanya kita harus bisa beradaptasi dengan membentuk kebiasaan baru yang lebih disiplin dan bersih. Dalam pelatihan ini, protokol COVID-19 telah dilakukan sebelum kegiatan acara ini dimulai, seperti menyemprotkan cairan disinfectan di setiap ruangan kelas dan aula yang akan dipakai, setiap peserta pun diwajibkan memakai masker dan faceshield, pengecekan suhu tubuh serta penyediaan handsanitizer. Antusiasme anak-anak dhuafa yang ingin mengikuti kegiatan ini pun sangat luar biasa. Sebanyak 30 anak pun sudah siap mendaftarkan diri menjadi peserta. Namun, mengingat kasus Covid di Depok belum mereda, maka tim panitia dan Yayasan Bina Mandiri harus tetap membatasi jumlah peserta. Sebanyak 20 peserta pun dibagi menjadi 4 kelompok di empat kelas yang berbeda. Setiap kelas maksimal berjumlah 5 peserta yang didampingi oleh dosen dan mahasiswa. Peserta  yang mengikuti pelatihan harus tetap berjarak minimal 1 meter dan dilakukan di ruangan kelas yang terbuka. Tim dosen dari Program Studi D4 Manufaktur PNJ 2020 menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan gantungan kunci berbahan Epoxy Resin untuk anak-anak Sekolah Master.   Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2020 di Sekolah Master Depok pun berjalan dengan lancar, anak-anak terlihat serius memperhatikan penjelasan teori yang disampaikan langsung oleh tim dosen dari Prodi Manufaktur Politeknik Negeri Jakarta yaitu Ibu Isnanda Nuriskasari, S.Si., M.T. dan Pak Muhammad Hidayat Tullah, S.T., M.T. serta didampingi oleh beberapa mahasiswa dari Prodi Manufaktur. Upi, salah satu anak di Sekolah Master Depok mengaku sebelumnya tidak pernah mengikuti maupun mengetahui tentang pembuatan gantungan kunci menggunakan bahan baku Epoxy Resin. Berawal dari ketertarikannya melihat gantungan kunci yang terlihat sangat cantik berbentuk transparan dan berhiaskan manik-manik membuat ia semakin penasaran untuk mengikuti pelatihan ini.  “Pelatihannya seru, materi yang disampaikan pun sangat mudah diterima”, sahut salah satu teman lainnya. Mereka pun mulai berkreasi dengan mencampurkan bahan epoxy resin dengan berbagai warna dan cetakan yang telah disiapkan oleh tim dosen. Setelah semua selesai dicetak, mereka pun harus menunggu hingga 8-12 jam sampai hasil cetakannya mengering sempurna. (rd/Ratna Khoirunnisa)

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB