Oleh : K. H. A. Mahfudz Anwar
Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Depok
ALLAH swt menciptakan mahluknya sesuai dengan porsinya. Dan segala kebutuhannya pun juga telah disediakan. Termasuk manusia yang tinggal di muka bumi ini. Segala fasilitas yang dibutuhkan untuk hidup telah tersedia di sekitarnya. Papan, tempat tinggal, pangan yang bisa memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari, pakaian yang bisa menutup aurat/tubuhnya. Yang bisa melindungi diri dari terpaan angin, dingin dan panasnya iklim, ancaman binatang buas yang setiap saat bisa mengancam nyawanya.
Tak ada satu orang pun yang tidak mempunyai jatah hidupnya. Hanya persoalannya mengapa masih banyak orang yang tidak cukup pangan, tidak ada tempat berteduh, tak ada baju yang bisa menutupi auratnya. Itu persoalan yang mendasar. Problem kemiskinan sering menghantui ke-imananan seseorang. Benarkah Tuhan telah menyediakan itu semua ? Jawabnya , tentu sudah. Sejak sebelum lahir kebutuhan manusia sudah tersedia. Melalui bantuan nutrisi seorang Ibu, seorang anak bayi bisa tumbuh sampai besar.
Semua anak bayi sama. Butuh asupan gizi melalui ASI (air susu ibu). Sedikit demi sedikit tumbuh menjadi besar. Persoalan kemudian muncul. Ketika tumbuh dewasa menjadi berbeda-beda. Di situlah sebenarnya peran orang tua sangat penting. Anak tidak mungkin miskin, tidak punya pekerjaan, tidak punya penghasilan, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Kalau saja orang tuanya bisa mendidik dan mengisi otak anak dengan pikiran-pikiran positif dan kreatif. Bukan sekedar memberi uang atau makanan, tapi anak lebih membutuhkan semangat dan motivasi hidup.
Ketika seorang anak tumbuh dalam semangat hidup, maka di situlah tumbuh bersamaan dengan kekuatan berpikir positif dan berusaha keras untuk berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri. Bisa sekolah tanpa mengandalkan biaya dari orang tua, tanpa mengandalkan uang jajan dari orang tua, tanpa mengandalkan pemberian atau pun warisan harta dari orang tua. Sebab dengan usaha kreatif lah anak bisa tumbuh bersama kebutuhan yang dibutuhkan sehari-hari.
Dan tumbuh nya semangat hidup itu dipacu oleh Iman yang kuat. Iman kepada Allah swt. Sebab ia percaya bahwa Allah swt Maha Kaya, sehingga bisa diminta kekayaannya. Dengan penuh keyakinan meng-infakkan sebagian rizkinya Rp.5.000,- -misalnya- setiap pagi, ia yakin akan segera dibalas oleh Allah swt berlipat ganda. Karena ia tahu bahwa firman Tuhan itu selalu benar. “Barang siapa yang memberi pinjaman kepada Allah swt kebaikan, maka Allah swt akan membalasnya dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda.”
Semangat mengabdi dan semangat berbagi yang diwariskan oleh orang tuanya akan menjadi modal hidupnya. Kemandirian dan tidak tergantung pada kekayaan orang tualah yang akan membentuk jiwanya yang kuat. Dia akan menjadi power energi dalam meraih cita-citanya. Jadi peran penting orang tua dalam mengantarkan anak-anaknya meraih masa depan yang gemilang, didasarkan pada sejauh mana orang tua memberikan dorongan yang kuat untuk hidup mandiri dan tahan banting. Dan juga sebaliknya jika orang tua memanjakan anak-anaknya atau membiarkan anak-anaknya hidup tanpa semangat juang yang kuat, maka tunggulah saat-saat terpuruk nasib anak-anak bangsa ini.
Percayalah Tuhan tidak pernah lupa kepada setiap hambanya. Jangankan manusia yang diberi akal, semut saja yang kecil itu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan semangat gotong royong mereka bisa mengangkat tulang ayam yang beratnya jauh lebih berat daripada ukuran badannya sendiri. Satu tulang yang berbobot satu ones bisa dipindahkan ke tempat yang berjarak bermeter-meter dengan cara digotong ramai-ramai. Semut dengan semangat kebersamaannya bisa mengalahkan tantangan dan rintangan yang sangat berat. Bukankah manusia lebih mampu daripada semut ?
Subhanallah, betapa indahnya contoh-contoh yang diberikan oleh Tuhan kepada kita guna meng-inspirasi hidup ini sehingga sukses dunia-akhirat. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Wallahu a’lam. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 18:13 WIB
Jumat, 28 November 2025 | 11:52 WIB
Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB
Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB
Senin, 10 November 2025 | 14:10 WIB
Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:04 WIB
Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:05 WIB
Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:53 WIB
Senin, 27 Oktober 2025 | 13:06 WIB
Jumat, 24 Oktober 2025 | 13:50 WIB
Kamis, 23 Oktober 2025 | 11:48 WIB
Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:52 WIB
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:29 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 19:20 WIB
Jumat, 26 September 2025 | 16:36 WIB
Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
Senin, 15 September 2025 | 21:59 WIB