Oleh: Amalina Shomami
Dosen Bahasa Inggris Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)
PROGRAM Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu wujud Tri Darma Perguruan tinggi yang rutin dilakukan oleh sebuah institusi pendidikan tinggi. Pada tanggal 22 Agustus 2019 lalu, Program Studi D-IV Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Pembuatan Gantungan Kunci Dari Bahan Baku Resin. Tujannya jelas, agar masyarakat memilki wawasan baru tentang membuat karya yang memiliki nilai jual sebagai salah satu ikhtiar untuk meningkatkan ekonomi di daerah tersebut. Namun, dalam usaha menciptakan jiwa usaha mandiri dibutuhkan tekad yang kuat untuk mewujudkan ekonomi mandiri.
Lokasi pengabdian desa Sukakarya, memilki jarak 53,8 km dari kampus Politeknik Negeri Jakarta, tidak jauh dari pintu keluar tol Gadog, juga desa yang dekat dengan dua tempat pariwisata; Taman Safari Indonesia dan Taman Matahari. Desa yang sangat dekat dengan keramaian ini, belum sepenuhnya melihat potensi yang bisa mereka kembangkan. Rendahnya pendidikan di Desa ini, berdampak pada rendahnya kemandirian dalam segi ekonomi.Sebagian besar warganya bermata pencaharian buruh lepas harian dan tukang ojek. Padahal pekerjaan tersebut tidak dapat memberikan kemandirian ekonomi.
Politeknik Negeri Jakarta, Program Studi Sarjana Terapan Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin melihat fenomena yang sangat disayangkan ini. Melalui program Pengabdian Masyarakat yang rutin setiap setahun sekali ini, Politeknik Negeri Jakarta, Program Studi Sarjana Terapan Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin tergerak untuk mengembangkan potensi keterampilan yang terdapat pada diri warga desa Sukakarya. Dengan lokasi desa yang sangat dekat dengan dua destinasi wisata, Program Studi Sarjana Terapan Manufaktur melihat potensi ekonomi yang sangatlah besar jika desa ini dibina dengan baik.
Sebagai langkah awal, Program Studi Sarjana Terapan Manufaktur mengadakan Pelatihan Pembuatan Gantungan Kunci dari Bahan Resin.Gantungan kunci dapat dibuat dengan berbagai macam bahan. Salah satunya dari bahan resin yang merupakan eksudat (getah) yang dikeluarkan oleh banyak jenis tumbuhan, terutama oleh jenis-jenis pohon runjung (konifer). Getah ini biasanya membeku, lambat atau segera, dan membentuk massa yang keras dan transparan.
Pelatihan ini dibuka dengan sambutan dari perwakilan dari desa Sukakarya dan perwakilan PNJ sebagai tanda akan terjalinnya pembinaan yang berkesinambungan di masa mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan tausiah mengenai pentingnya pendidikan oleh Bapak Maryono, S.H., M.Ag. Beliau berpesan untuk terus menerus menggeluti satu bidang, yang nantinya akan dikenal masyarakat luas dan akan menjadi cirri khas dari desa Sukakarya. Sehingga, ketika masyarakat mendengar nama desa tersebut, maka cirri itulah yang akan terlontar dari masyarakat.
Dari tausiah ini, masyarakat terutama pemuda-pemudi karang tarunausia 17-20 tahun yang ikut hadir dalam pelatihan merasa tergerak hatinya. Terlebih dengan dilanjutkan dengan pelatihan membuat resin yang diisi dengan penuh semangat oleh Ibu Isnanda, M.T
Dengan adanya praktik membuat suvenir gantungan kunci, para peserta terlihat lebih bersemangat untuk berkarya. Terlebih pelatihan ini didampingi langsung oleh dosen-dosen Teknik Mesin yang tidak ragu untuk membimbing langsung dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta terkait dengan teknis pembuatan gantungan kunci dari bahan resin. Baik peserta pelatihan, pejabat kelurahan, maupun dosen pembimbing tampak antusias mengikuti pelatihan ini.
“Pelatihannya seru dan menyenangkan sekali. Terlebih pelatihannya bisa langsung diterapkan. Cara pembuatannya mudah, bahan-bahannya mudah didapatkan dan hasilnya punya nilai jual yang lumayan tinggi. Jadi ingin buat sendiri di rumah, buat usaha rumahan bareng teman-teman Karang Taruna, sepertinya kami akan buat gantungan kunci ini untuk suvenir pernikahan. Pelatihannya berguna sekali untuk diterapkan kedepannya, agar bisa membuka lapangan kerjabaru”. ujar salah satu peserta pelatihan.
Pada akhir pelatihan, ketua Pengabdian Masyarakat sekaligus Kepala Program Studi Manufaktur, Bapak Mochammad Sholeh, M.T, berpesan kepada masyarakat desa Sukakarya, untuk terus berlatih, berlatih, dan berlatih untuk membuat suvenir berbahan dasar resin ini, agar semakin bagus hasilnya dan akan meningkat kan nilai jual dari suvenir itu sendiri. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 18:13 WIB
Jumat, 28 November 2025 | 11:52 WIB
Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB
Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB
Senin, 10 November 2025 | 14:10 WIB
Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:04 WIB
Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:05 WIB
Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:53 WIB
Senin, 27 Oktober 2025 | 13:06 WIB
Jumat, 24 Oktober 2025 | 13:50 WIB
Kamis, 23 Oktober 2025 | 11:48 WIB
Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:52 WIB
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:29 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 19:20 WIB
Jumat, 26 September 2025 | 16:36 WIB
Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
Senin, 15 September 2025 | 21:59 WIB