Senin, 22 Desember 2025

Berkah Bertaubat

- Senin, 21 Oktober 2019 | 11:15 WIB
  Oleh: Muqorobin Kepala SMP Avicenna Cinere Founder Pusat Pendidikan dan Terapi Tootie Kidz Center   DI KISAHKAN pada  zaman Nabi Musa pernah terjadi paceklik. Bencana kekeringan melanda hingga terjadi krisis dan sulit untuk menemukan air. Lalu, kaum Bani Israil melakukan berbagai macam cara untuk meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Berulang kali mereka meminta, tapi tidak ada jawaban dan tak kunjung turun hujan. Hingga suatu malam, Nabi Musa pergi ke bukit untuk berdoa. Beliau mengadu, menangis dan berkata, “Ya Allah, jikalau kedudukanku buruk di sisi-Mu maka aku meminta kepadamu untuk menurunkan hujan, demi kemuliaan Nabiyul Ummi yang telah Engkau janjikan untuk di utus di akhir zaman.” Kemudian Allah SWT memberikan wahyu kepadanya, “Wahai Musa, kedudukanmu di sisi-Ku tidaklah buruk, bagi-Ku engkau begitu mulia. Namun ada seorang hamba diantara kalian yang menentangku selama 40 tahun. Jika kalian mengeluarkannya dari lingkungan kalian, akan Ku Turunkan hujan kepada kalian.” Setelah mendengar jawaban itu, Nabi Musa segera berkeliling di lorong-lorong desa dan berkata, “Wahai hamba yang bermaksiat kepada Tuhannya selama 40 tahun, keluarlah dari lingkungan kami ! Karenamu, Allah mencegah hujan dari kami.” Orang yang sering bermaksiat itu pun mendengar ucapan Nabi Musa, dan ia mengetahui bahwa dirinyalah yang dimaksud. Ia berkata pada dirinya, “Apa yang harus aku lakukan. Jika aku masih tetap berada diantara mereka, Allah SWT akan mencegah hujan itu karenaku. Namun jika aku keluar, maka terbukalah semua aibku dihadapan Bani Israil.” Akhirnya, ahli kamsiat tersebut memasukkan kepalanya ke dalam pakaian seraya merintih, “Duhai Tuhanku, aku bermaksiat kepada-Mu dengan segala kemampuan-Ku. Aku berani menentang-Mu dengan kebodohanku. Kini aku datang dengan segala penyesalan untuk bertaubat kepada-Mu. Maka terimalah taubatku. Jangan engkau cegah air hujan itu dari mereka karenaku…” Belum selesai berdoa dari hamba ini, tiba-tiba datang kabut putih menutupi langit dan seketika itu turun air hujan dengan derasnya. Lalu, Nabi Musa bertanya kepada Allah, “Tuhanku, engkau menurunkan hujan sementara belum ada seorang pun yang keluar dari kami? Allah menjawab, “Sesungguhnya seorang yang membuat-Ku mencegah (air hujan), dia lah yang membuat-Ku menurunkannya.” Lantas, Nabi Musa berkata, “Tuhanku, jelaskan kepadaku tentang hal itu.” Allah menjawab, “Wahai Musa, Aku menutupi aibnya ketika dia bermaksiat. Bagaimana Aku akan membongkar aibnya ketika dia telah bertaubat?” Dari kisah tersebut dapat ditarik pesan bermakna, bahwa terjadinya musibah bencana dan masa paceklik serta hilangnya keberkahan hidup pada suatu kaum tidak terlepas dari kemaksiatan dan perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, bertaubat kepada Allah SWT menjadi pintu pembuka untuk pembersihan diri dan memohon ampun atas segala kesalahan maupun dosa. Allah SWT berfirman “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S Asy-Syuraa: 30). Selanjutnya, dengan  bertaubat secara tulus dan ikhkas, niscaya Allah SWT akan memberikan limpahan keberkahan dan rahmat kepada hamba-Nya. Firman Allah SWT, “Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S An-Naml : 46). Terakhir, dengan bertaubat seseorang akan senantiasa semakin dijaga aib dan keburukannya oleh Allah SWT. Itulah bukti bahwa dengan bertaubat, Allah SWT masih memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada manusia. Ia masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjadi hamba yang hanif melalui pertaubatan. Allah SWT berfirman Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan Memaafkan kesalahan-kesalahan dan Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Asy-Syuraa:25). Wallahu a'lam bisshawab. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
X