Oleh: Ratna Khoirunnisa
GAYA hidup go green saat ini sedang marak dicanangkan dan diterapkan oleh Millenials. Mulai dari hal kecil seperti membawa tas belanja sendiri, memakai sedotan reusable, hingga berkebun tanaman hidroponik. Budidaya tanaman hidroponik menjadi pilihan masyarakat perkotaan saat ini, karena dinilai sangat efektif bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan konsumsi sayur mayur sehari-hari dengan kualitas pangan yang sehat dan alami. Berbagai metode pun ditawarkan demi memaksimalkan hasil meski lahan terbatas.
Budidaya tanaman hidroponik merupakan metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Sebagai penggantinya, media tanaman ini bisa dibuat dari sabut kelapa, pasir, pecahan genteng, serbuk kayu, dan lain sebagainya. Penyusunannya juga bisa dibuat secara vertical dan horizontal, dengan tujuan memaksimalkan lahan.
Namun, mampu menerapkan pola bercocok tanam hidroponik di rumah perlu memperhatikan beberapa hal penting dalam pemeliharaannya, seperti memastikan kondisi air pada bak penampungan dalam keadaan yang baik dengan level yang cukup, mengecek kondisi larutan nutrisi, memonitor kondisi media tanam, membersihkan wadah media tanam dan larutan nutrisi, dan lain-lain.
Inilah yang memunculkan permasalahan baru bagi masyarakat perkotaan yang ingin membudidaya tanaman hidroponik karena rutinitas masyarakat kota yang cukup padat dan mayoritas penduduknya bekerja di luar rumah sampai larut malam. Hal tersebut membuat tersedianya waktu untuk melakukan aktivitas lain di rumah seperti mengurus tanaman sulit untuk dilakukan. Berdasarkan fakta tersebut, melalui program Pengabdian Masyarakat, para tim dosen yang terdiri atas Sonki Prasetya, S.T., M. Sc., Dr. Eng. Muslimin, S.T., M.T., Hasvienda Mohammad Ridlwan, S.T., M.T., dan Ratna Khoirunnisa , S.S., M.Hum. dari Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta mengadakan kegiatan sosialisasi dan pemanfaatan serta pengaplikasian system hidropopnik otomatis. Kegiatan ini dilaksanakan di Perumahan Griya Salak Raya Kelurahan Munjul, Jakarta Timur.
Sonki Prasetya selaku ketua tim pelaksana Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta menghadirkan sebuah inovasi baru dalam pengembangan system otomasi hidroponik, yakni sebuah alat yang dirancang khusus untuk mengatur waktu penyiraman, mengukur intensitas cahaya, serta mengukur temperatur dan level air secara otomatis. Dengan menggunakan alat tersebut, kita tidak perlu pusing lagi memikirkan kapan waktu yang tepat untuk menyiram tanaman kita, karena alat tersebut akan memberi petunjuk atau informasi secara otomatis kepada penggunanya.
Bagi masyarakat di daerah Munjul, menanam menggunakan hidroponik dengan sistem otomasi merupakan hal yang baru. Hal tersebut terlihat dari antusiasme warga Perumahan Griya Salak Raya beserta beberapa warga RT 10 kelurahan Munjul yang hadir pada acara sosialisasi penerapan sistem hidroponik otomatis oleh kelompok dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta. Bapak Djumingin, selaku ketua RT di kawasan tersebut, dalam sambutannya mengatakan bahwa beliau sangat senang dengan adanya sosialisasi lanjutan dari pengembangan budidaya tanaman hidroponik dengan menggunakan sistem otomasi ini. “sangat menarik, namun apakah tertarik?” begitulah kutipan akhir beliau.
Disamping kelebihan dari alat tersebut yang serba praktis dan fleksibel, mungkin sebagian masyarakat mengkhawatirkan akan lonjakan listrik apabila menggunakan alat tersebut. Namun kekhawatiran ini langsung terjawab oleh tim pemateri yang sekaligus adalah perancang sistem tersebut pada saat sosialisasi program.. Tim pemateri menjelaskan bahwa alat ini mampu menghemat listrik hingga 10%, tentu dengan strategi yang dapat diatur pada mesin tersebut.
Ketika pemateri sedang memperagakan alat otomasi tersebut, beberapa warga yang hadir tampak serius mendengarkan dan memperhatikan, bahkan sampai maju ke dekat pemateri agar dapat melihat lebih jelas cara mengoperasikan alat tersebut. Menurut Cherly Zahara, salah satu warga yang sebelumnya telah menerapkan metode hidroponik, mengaku sangat senang mengetahui adanya alat tersebut, karena salah satu kendala yang sering ia hadapi adalah kesulitan mengetahui seberapa tingkat intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan tanaman hidroponik.
Demikian pula harapan dari Hasvienda, S.T., M.T., salah satu anggota tim dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeeri Jakarta,’ dalam sambutannya menginginkan agar masyarakat mampu menggunakan dan mengembangkan alat otomatis ini. Lebih jauh lagi dapat lebih memanfaatkannya untuk membudidayakan tanaman hidroponik ini di perkotaan, khususnya masyarakat di Kelurahan Munjul. Kegiatan ini pun ditutup dengan penyerahan seperangkat alat sistem hidroponik otomatis beserta peralatan pendukungnya kepada perwakilan warga Bapak Sukisworo selaku Koordinator warga Perumahan Griya Salak Raya. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 18:13 WIB
Jumat, 28 November 2025 | 11:52 WIB
Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB
Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB
Senin, 10 November 2025 | 14:10 WIB
Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:04 WIB
Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:05 WIB
Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:53 WIB
Senin, 27 Oktober 2025 | 13:06 WIB
Jumat, 24 Oktober 2025 | 13:50 WIB
Kamis, 23 Oktober 2025 | 11:48 WIB
Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:52 WIB
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:29 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 19:20 WIB
Jumat, 26 September 2025 | 16:36 WIB
Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
Senin, 15 September 2025 | 21:59 WIB