Senin, 22 Desember 2025

CINTAI LAUT DENGAN MENGGURANGI PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK

- Selasa, 17 Desember 2019 | 10:08 WIB

Oleh : FITRINIS AGUSTIANI HONDRO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU  (STIKIM)

       Sampah plastik mungkin bukan hal baru lagi untuk kita ketahui dimana sampah plastik merupakan barang hasil sisa dari kegiatan manusia dan fungsi barang tersebut telah berubah dari aslinya. Manusia sendiri merupakan produsen utama dan terbanyak sebagai penghasil sampah plastik, hampir semua jenis benda yang di gunakan sehari-hari oleh manusia menghasilkan sampah plastik Sampah plastik merupakan masalah terbesar di dunia bahkan di indonesia pun sampah plastik sudah menjadi masalah yang  cukup serius. Hal tersebut terjadi karena kurangnya keingintauan dan kepedulian akan dampak serius yang akan di timbulkan oleh sampah plastik. Sehingga kita pun sepele dan terus menerus membudayakan buang sampah sembarangan di laut. Di indonesia sendiri sampah plastik banyak di temukan di laut, hal itu terjadi karena kita yang membudayakan buang sampah sembarangan. Akibatnya sampah yang berceceran di laut merusak ekosistem laut dan merusak biota laut. Sampah plastik pun menjadi sumber utama rusaknya ekosistem dan biota laut. Bukan hanya ekosistem laut yang rusak sampah plastik juga menyebabkan biota laut dengan tidak sengaja memakan sampah plastik yang kita buang ke laut yang akhirnya kita konsumsi. Seperti yang terjadi Pada tahun 2018 Kematian paus sperma yang terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara masih menyorot perhatian masyarakat. Dimana di dalam perut paus tersebut sepanjang 9,6 meter di temukan sampah plastik sebesar 5,9 kilogram. Kejadian yang terjadi pada tahun 2018 dimana di dalam perut paus di temukan sampah sebanyak 5,9 kilogram harusnya menyadarkan kita untuk tidak membudayakan membuang sampah di laut. Karna Sampah plastik yang kita buang ke laut membahayakan ekosistem dan biota laut, dimana sampah plastik dapat terurai dan berubah menjadi mikroplastik dan mikroplastik sendiri di anggap sebagai masalah lingkungan di dunia dan dapat membahayakan ekosistem serta biota laut karena mikroplastik merupakan bahan kimia  yang berbahaya dan berukuran kecil. Tidak hanya membahayakan ekosistem dan biota laut mikroplastik juga membahayakan tubuh manusia ketika kita mengonsumsi ikan yang tercemar mikroplastik. Beberapa masalah kesehatan yang terjadi ketika mengonsumsi partikel mikroplastik yaitu terjadinya gangguan reproduiksi, gangguan sistem saraf, memicu terjadinya kanker, dan bisa menganggu kekebalan tubuh manusia. Dalam hal ini kita sebagai masyarakat marilah menjaga ekosistem laut dan biota laut agar tidak tercemar sampah plastik, cintailah laut yang bersih yang  terbebas dari sampah plastik, mulailah untuk menggurangi penggunaan plastik dan mulailah untuk tidak membudayakan buang sampah di laut. Karena semua yang kita lakukan, langsung ataupun tidak langsung akan kembali pada kita.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
X