Senin, 22 Desember 2025

Menjual Diri Kepada Allah SWT

- Jumat, 9 April 2021 | 02:07 WIB
Oleh: K. H. A. Mahfudz Anwar (Ketua MUI Kota Depok) Hampir setiap saat manusia bergerak dinamis dalam menjalani roda kehidupan. Tak ada waktu tersisa untuk sekedar berhenti sejenak guna merenung dan meresapi nilai kehidupan itu. Maka apapun yang dilakukan menjadi sesuatu yang terkadang tidak atau kurang bernilai di hadapan Allah SWT atau di akhirat kelak. Padahal Allah SWT sudah menjelaskan sedemikian rupa bahwa setiap perbuatan manusia itu ada nilainya, baik kecil maupun besar. Tidak ada sedikitpun perbuatan manusia yang luput dari penilaian Allah SWT. Semua dihitung sampai sekecil-kecilnya. Perhitungan perbuatan manusia telah dihitung sejak memasuki usia dewasa. Maka kedewasaan itulah yang dijadikan ukuran penilaian amal. Karena orang dewasa bisa melihat mana perbuatan yang menguntungkan dirinya dan mana yang akan merugikan. Sudah bisa menimbang dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karenanya Allah SWT menjelaskan bahwa perbuatan manusia akan dibeli oleh Allah SWT semuanya. Dengan begitu manusia bertindak sebagai penjual. Penjual amal perbuatan. Segala bentuk aktifitas manusia akan dibeli oleh Allah SWT. Dan sebagaimana telah diketahui, bahwa pembeli itu berhak memilih mana yang layak dihargai mahal dan mana yang tidak ada harganya.  Barang dagangan itu akan dihargai mahal oleh Allah SWT, jika perbuatan itu memang bernilai tinggi. Seorang muslim yang memiliki harta untuk dipergunakan kebaikan, menolong sesama, memfasilitasi kebaikan-kebaikan di tengah-tengah masyarakat akan menjadi investasi yang sangat tinggi nilainya. Dan harta itu akan dibeli oleh Allah SWT dengan harga yang mahal. Sementara harta yang hanya dinikmati sendiri atau dimakan sendiri, maka tidak akan mendapat penghargaan yang tinggi dari Pembeli (Allah SWT). Harta itu akan musnah begitu saja, tanpa nilai yang berharga. Maka dengan begitu harta yang baik adalah harta yang didayagunakan untuk kebaikan. Karena di setiap harta yang dimiliki oleh orang yang beriman ada hak orang lain. Hak orang itu bisa melalui zakat, sedekah, hadiah dan lain-lainnya. Orang lain berhak mendapat bagian dari harta yang dikumpulkan oleh setiap orang. Di samping harta adalah diri manusia itu sendiri. Maka manusia mempunyai harga diri. Dan harga diri itulah yang biasa disebut sebagai kehormatan atau kemuliaan. Jadi manausia dihargai tinggi, manakala menjaga dirinya. Dirinya dipergunakan untuk menjalankan roda kehidupan ini sesuai dengan aturan dan perintah Allah SWT. melalui Rasul-Nya. Totalitas hidupnya diperuntukkan pembelaan dan pengembangan  agama Islam demi kemuliaan agama Islam dan menjunjung tinggi derajat kaum muslimin. Sehingga semua aspek kehidupan dijadikan sebagai lahan amal shalih dalam bentuk pengabdian diri kepada Tuhannya. Menjalani setiap aktifitasnya didasari niat karena Allah SWT. Karena niatnya semata-mata untuk Allah SWT (lillahi Rabbil Alamien), maka ia senantiasa merasa diawasi dan dilihat oleh Allah SWT. Sehingga berdampak pada sikap jujur. Tidak berani melanggar aturan ataupun melakukan penyimpangan hukum Tuhan. Dari sikap jujur itulah, maka melahirkan sikap-sikap positif lainnya. Seperti cinta kebenaran. Dan tidak berani merubah kebenaran menjadi sesuatu yang salah. Dan itu tercermin dalam setiap doanya : “Ya Allah, tunjukkanlah kami bahwa yang benar itu adalah benar. Dan yang salah itu adalah salah.” Dengan demikian menempatkan kebenaran di atas segala-galanya. Tidak ada seutas benang merahpun yang bisa menutupi kebenaran yang telah menjadi keyakinannya. Seperti kebenaran tentang Imannya kepada kekuasaan Allah SWT. Akan semakin kokoh Iman seseorang yang berpegang pada nilai-nilai kebenaran tersebut. Dan Allah SWT akan membelinya dengan surga yang telah disediakan untuknya. “Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” ( Q.S. At-Tawbah : 111 ). Wallahu a’lam.(rd)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
X