Senin, 22 Desember 2025

TikTok Shop Ditutup, Pemkot Depok Buat Marketplace : UMKM Mesti Buat Manuver

- Kamis, 26 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, bersama para anggota Poktan Sukamaju Farm. (Andika Eka)
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, bersama para anggota Poktan Sukamaju Farm. (Andika Eka)

RADARDEPOK.COM - Pemkot Depok akan menghadirkan aplikasi marketplace lokal untuk menjawab keresahan pedagang kecil di Kota Depok yang merasa dirugikan dengan adanya sistem penjualan online lewat platform TikTok Shop.

Baca Juga: Jakarta Global University Edukasi SMK Islam Said Naum Soal Panel Surya

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, marketplace tersebut dapat mewadahi pegadang kecil maupun pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Depok dalam mengembangkan usahanya lewat sistem penjualan online.

"Pemkot Depok akan punya marketplace sendiri ya di Kota Depok atau lokal biar masyarakat Kota Depok ini bisa memanfaatkan marketplace yang ada di Kota Depok untk memajukan UMKM dan pedagang kecil di Kota Depok," ungkap Imam Budi Hartono kepada Radar Depok, Rabu (25/10).

Baca Juga: DPR RI Usulkan Resolusi Tentang Gaza, Separuh Suara Parlemen Dunia Mendukung

Menurut Imam Budi Hartono, marketplace dapat dikolaborasikan dengan program yang dimiliki Pemkot Depok yakni 5.000 Wira Usaha Baru (WUB) dan 1.000 Perempuan Pengusaha (PP).

Dalam program itu terdapat lima faktor keberhasilan dalam mengembangkan usaha. Salah satunya, sistem penjualan online atau digital marketing.

"Salah satunya soal digital marketing dan itu kita tidak bisa tidak menggunakan media sosial lagi, sebuah keniscayaan dan ini adalah globalisasi," beber Imam Budi Hartono.

Bahkan, kata Imam Budi Hartono, Pemkot Depok telah melakukan survei terhadap sistem penjualan online. Hasilnya, usaha dengan peningkatan omset harus memperlebar pasarnya hingga ke luar daerah.

Baca Juga: SMAN 2 Depok Diedukasi Soal Kenakalan Remaja

"Memang hasil survei kami bahwa omset akan meningkat kalau jualannya tidak jago kandang dan dia harus ke luar Depok (melalui sistem penjulan online)," ungkap Imam Budi Hartono.

Anggota Komisi B DPRD Kota Depok, Qurtifa Wijaya menjelaskan, TikTok Shop merupakansatu aplikasi dengan dua layanan yang berbeda yakni media sosial dan e-commerce. Sehingga, aplikasi tersebut dengan mudah memonopoli platform lainnya.

Dampaknya, tidak sedikit pelaku UMKM dan pedagang kecil yang merasa dirugikan. Apalagi, harga yang ditawarkan dalam TikTok Shop jauh berbeda dengan pedangang offline maupun platform lainnya.

Baca Juga: Pira Depok : Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Pasangan yang Pas

"Dari sisi harga, sangat berbeda sehingga ada istilah predatori price, sehingga konsumen banyak yang beralih ke TikTok Shop," ujar Qurtifa Wijaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X