RADARDEPOK.COM – Kegaduhan soal program pemberian makanan tambahan (PTM) di Kota Depok menjadi sorotan sejumlah kalangan, tak terkecuali praktisi kesehatan. Penanganan stunting, dinilai mesti memperhatikan gizi pada tiga generasi.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Profesor Besral mengatakan, permasalahan stunting merupakan permasalahan tiga generasi, dan harus dimulai dengan mencukupi gizi sang ibu.
"Permasalahan stunting ini bukan hanya permasalahan saat ini, tetapi permasalahan tiga generasi, mulai dari neneknya, ibunya kalau neneknya dan ibunya kurang gizi. Resiko anaknya mengalami stunting sangat besar," ujar Prof Besral saat ditemui Radar Depok.
Prof Besral mengatakan, mengatasi permasalahan stunting harus dimulai dari para calon orang tua terutama sang ibu saat masa remaja. Bukan menunggu sang anak terkena stunting.
"Solusinya bukan ditunggu anaknya stunting dulu. Tapi dari remaja SD, SMP, itu sudah dikawal. Jangan sampai SD, SMP terutama yang perempuan, mengalami anemia maupun kurang gizi," beber dia.
Dia juga mengatakan, PMT yang dilakukan pemerintah Depok dinilai sudah bagus, akan lebih baik jika PMT juga dilakukan untuk anak remaja.
"PMT itu bagus untuk memberikan gizi tambahan, akan lebih baik jika PMT juga diberikan kepada anak SD, SMP, bahkan SMA untuk terus memenuhi kebutuhan gizi," ujar dia.
Lalu, kalau untuk ibu hamil itu oke saja. Tapi, yang lebih bagus adalah sebelum dia menjadi seorang ibu. Jadi penanganannya lebih awal.
Prof Besral menjelaskan, semua makanan yang ada di Indonesia bisa untuk mengatasi masalah stunting. Yang menjadi masalah adalah kecukupan gizi serta variasi makanan.
Baca Juga: Unik! Ade Supriyatna Menilai Isu Makanan Stunting Ada Beragam Motif, Salah Satunya Motif Politis
"Kadang kan kita tidak bervariasi, makan mie saja sedangkan stunting itu butuhnya protein seperti ikan, tahu, tempe itu sangat ampuh untuk mencegah stunting," jelas dia.
Dia menambahkan makanan yang bisa dikonsumsi masyarakat untuk mencegah stunting adalah tahu, tempe, telur. Dan juga pengolahan makanan penting untuk mempertahankan gizi.
"Tiga T, Tahu tempe telur. Jangan digoreng, tapi direbus. Dan juga divariasi sesuai kebutuhan gizi," jelas dia.
Artikel Terkait
Ini Tujuan KPU Adakan Bimtek Hukum Acara Sengketa
Kejuaraan Judo Jakarta Open Tahun 2023 Resmi Di Gelar
Jangan Asal Pilih! ini Daftar Makanan yang harus ada di Menu Stunting Menurut Kemenkes
Ganjar Pranowo Bahas UU Pesantren Saat Bertemu Ulama se-Jabar
CB150X Adventure Indonesia Chapter Cirebon Resmi Terbentuk, Ingatkan Budaya Timur
Komunitas Honda CS1 Gelar Gathering Nasional di Bandung, Bertahan hingga 15 Tahun
TKD Jawa Tengah Prabowo-Gibran Dipenuhi para Tokoh, Kukrit SW Jadi Ketua