Baca Juga: Komisi D DPRD Depok Minta Kejaksaan hingga KPK Usut Dugaan Mark Up Anggaran PMT Balita Stunting
Dosen Ilmu Biokimia Universitas Indonesia (UI), Sri Handayani mengatakan, penting untuk mengetahui komposisi yang ada pada makanan dalam pencegahan stunting.
Ketidak pahaman masyarakat akan komposisi pada makanan, membuat ketidakseimbangan gizi pada sang buah hati dan berujung stunting.
"Di Indonesia pola makan yang dipahamai oleh ibu-ibu yang mungkin pengetahuan tentang gizi seimbang masih belum memadai, yang penting masuk makanan ternyata banyak karbohidrat dan rendah protein serta kalori," kata Sri Handayani kepada Radar Depok, Minggu (19/11).
Baca Juga: Firli Bahuri ‘Melempem’ di Bareskrim : Tutup Muka Pake Tas Pribadi
Untuk komposisi makanan yang ideal adalah perbandingan nasi sebagai sumber karbohidrat, sayur sebagai sumber vitamin, dan juga protein hewani dan nabati.
"Karbohidrat seperti nasi harus ada, karena itu menjadi sumber energi, lalu sebagai sumber protein sebagai zat pembangun tubuh ada protein hewani seperti daging merah dan nabati seperti tahu, tempe," ujar dia.
Dosen mata kuliah metabolisme dan nutrisi ini mengingatkan, asupan protein hewani seperti daging merah, susu, hingga telur menjadi sumber protein utama untuk anak. Protein yang ada pada pangan hewani dinilai lebih kompleks untuk mencegah stunting pada anak.
Baca Juga: Pemkot Depok Disatroni Buruh, Sekda Terima Dengan Tangan Terbuka
"Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dianjurkan untuk mengutamakan protein yang berasal dari pangan hewani seperti daging merah, ikan, ayam, susu dan telur," ujar dia.
Sedangkan protein nabati seperti tempe tahu hanyalah sebagai pelengkap, karena komposisi dan kandungan yang ada pada protein hewani itu lebih besar dan lengkap.
Dalam pengolahan makanan Sri mengatakan, makanan yang digoreng tidak menjadi masalah untuk anak. Dan juga kandungan protein pada suatu makanan cenderung tidak rusak pada saat proses pemasakan.
Baca Juga: Proyek Pembangunan SPBU GDC Berpotensi Timbulkan Kecelakaan
"Pada usia satu sampai lima tahun, gorengan itu tidak ada masalah. Tapi yang harus diperhatikan antara karbohidrat protein dan lemaknya harus seimbang," ujar dia.
Protein itu cenderung tidak akan rusak oleh proses pemasakan. Ini tidak seperti vitamin A, E yang jika dipanaskan akan berkurang bahkan hilang.
Artikel Terkait
Ini Tujuan KPU Adakan Bimtek Hukum Acara Sengketa
Kejuaraan Judo Jakarta Open Tahun 2023 Resmi Di Gelar
Jangan Asal Pilih! ini Daftar Makanan yang harus ada di Menu Stunting Menurut Kemenkes
Ganjar Pranowo Bahas UU Pesantren Saat Bertemu Ulama se-Jabar
CB150X Adventure Indonesia Chapter Cirebon Resmi Terbentuk, Ingatkan Budaya Timur
Komunitas Honda CS1 Gelar Gathering Nasional di Bandung, Bertahan hingga 15 Tahun
TKD Jawa Tengah Prabowo-Gibran Dipenuhi para Tokoh, Kukrit SW Jadi Ketua