Menanggapi kejadian tersebut, VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan.
"Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut," kata Joni melalui keterangannya.
Joni juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik.
KAI meminta masyarakat juga diminta tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate yang dipergunakan oleh KAI. Sebab KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.
Baca Juga: Sidang Pembunuhan Mahasiswa UI di Depok, Jaksa Ungkap Ada Cincin di Dalam Tenggorokan Korban
Ditegaskan Joni Martinus, KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
Untuk langkah lebih lanjut, KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib mengusut kasus tersebut. KAI berkomitmen tidak akan tunduk akan kejahatan pemerasan ini.
"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," tutup Joni. (*)
Artikel Terkait
Berantas Permainan Berhadiah, Pratama Persada : Harus Blokir Domain Aplikasi
Viral Tabrak Lari Mobil Dinas, KPP Pratama Cileungsi: Kami akan Kooperatif
Taman Pemuda Pratama, Rekomendasi Tempat Wisata Ramah Anak di Depok
Situs Kemenhan Diretas!!! Pengamat Keamanan Siber Pratama Persada : Keamanan dan Rahasia Negara Bisa Terancam
Polemik Peretasan Data DPT KPU RI oleh Hacker Jimbo, CISSReC Pastikan Jimbo Retas DPT Asli
Prakiraan Ancaman Siber di 2024: CISSReC Sebut Ancaman Paling Besar adalah Seluruh Negara Lakukan Operasi Siber Demi Keuntungan Geopolitik