Gibran mengatakan, ada cara simpel untuk menyelesaikan masalah tambang ilegal. Yakni, mencabut izin usaha pertambangan (IUP).
’’Simpel saja, harus sesuai dengan UUD dan Pancasila. Kita ingin sumber daya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,’’ tandasnya.
Pertanyaan berikutnya ditujukan kepada Muhaimin. Dia diminta menjelaskan strateginya untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap kualitas gizi pangan. Muhaimin mengatakan, para petani harus diberi pupuk yang terjangkau.
Sistem irigasi juga harus diatur dengan baik. Jadi, petani tidak boleh dibiarkan sendiri. ’’Kualitas pangan bergantung bagaimana kita menfasilitasi petani agar lebih produktif. Desa kita libatkan dalam pengadaan pangan berkualitas dan hentikan ketergantungan dari luar,’’ katanya.
Gibran menyatakan, produksi pupuk harus digenjot. Selain itu, produksi pupuk harus didekatkan dengan lahan pertanian. Penggunaan teknologi juga penting dalam mengelola lahan pertanian. Misalnya, penggunaan drone dalam penyemprotan pestisida.
Baca Juga: Dishub MoU dengan BPTJ, Depok Segera Miliki Layanan BTS
Mahfud menanggapi, banyak orang desa yang tidak mau menjadi petani karena justru merugi. Sebab, pupuk subsidi dipersulit dan harus membeli dari tengkulak.
Dia mencontohkan upaya Provinsi Jawa Tengah mengatasi persoalan itu. Yakni, membuat 29 badan usaha milik petani. ’’Itu efektif membuat petani saling membantu,’’ ucapnya.
Jalannya debat juga berjalan panas, hal ini dipicu dengan hadirnya sindiran-sindiran dari tiga cawapres.
Baca Juga: Dishub MoU dengan BPTJ, Depok Segera Miliki Layanan BTS
Mulanya, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, bertanya soal bioregional kepada Gibran. Menurut Cak Imin, bioregional diperlukan agar pembangunan dengan tepat sasaran.
Cak Imin menanyakan strategi Gibran dalam melakukan pembangunan berbasis bioregional agar keadilan iklim hingga keadilan sosial terjaga. Menjawab pertanyaan Cak Imin, Gibran menyindir botol minum plastik yang dibawa Cak Imin.
"Gus Muhaimin ini lucu ya. Menanyakan lingkungan hidup tapi itu kok pakai botol-botol platik itu. Padahal saya, Pak Ganjar, Prof Mahfud pakai botol kaca. Itu bagaimana itu komitmennya, botol plastik semua itu," kata Gibran.
Baca Juga: 627 Surat Suara Ditemukan Rusak, Ini Langkah KPU Depok
Menurut dia, Prabowo-Gibran berkomitmen menjalankan pembangunan yang tidak lagi Jawasentris, melainkan Indonesiasentris.
Artikel Terkait
Ratujaya Depok Urus Sampah di Musrenbang 2025, Ini yang Mau Dilakukan
Respon Keluhan Warga Soal Banjir, Koramil Cimanggis Depok Bersama Stakeholder Bersihkan Kali Wadas
Kelurahan Cilodong Depok Terima Usulan Tiga Renovasi Pembangunan Posyandu Pada Musrenbang 2025
Pernah Jabat Direktur RSUD KiSA, Walikota Depok Ungkap Peran Devi Maryori saat Pandemi Covid 19
Mau Camping Enggak Jauh dari Jakarta? Ke Hambalang Aja, Bisa Liat City Light Kota Bogor yang Keren Banget Loh
Gerak Cepat, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Pastikan Tangani Jembatan Amblas di RW3 Bojongsari
Peduli Olahraga, Gibran Center Depok Gelar Turnamen Bulutangkis