Namun, ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu titik keseimbangan. Pihaknya ingin menggenjot hilirisasi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Dana Awal Kampanye Pemilu 2024 : Ummat, PAN, PKS Jor-joran, Ini Rincian Lengkap Setiap Parpol
’’Kita ingin genjot sektor maritim, tapi wajib menjaga lingkungan. Amdal wajib, sustainable report juga wajib. Jangan sampai ada alih fungsi yang merugikan,’’ jelasnya.
Mahfud dan Muhaimin pun menanggapi jawaban Gibran. Mahfud mengatakan, saat ini pengelolaan berkelanjutan belum dilakukan. Sebenarnya ada garis-garis haluan semesta berencana yang bisa menjadi rujukan.
Sedangkan Muhaimin menegaskan, pajak karbon bukan satu-satunya solusi. Yang terpenting adalah menyiapkan energi baru terbarukan. ’’Sayangnya, komitmen pemerintah tidak serius,’’ tegas Muhaimin.
Gibran kemudian menanggapi pernyataan Mahfud dan Muhaimin. Gibran mengatakan, masalah insentif karbon sudah berjalan. Misalnya, terhadap proyek pembangkit tenaga surya di Cirata.
’’Ini adalah insentif, sehingga mendorong perusahaan untuk investasi. Menuju negeri hijau memang tidak murah,’’ tuturnya.
Berikutnya, pertanyaan ditujukan kepada Mahfud MD. Pertambangan ilegal dan pembalakan liar marak sehingga terjadi kerusakan ekologi. Bagaimana strategi paslon menanggulangi praktik ilegal itu?
Mahfud menegaskan, penyelesaian masalah SDA harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu sampai hilir. Yang jadi masalah adalah keterbukaan informasi agraria, termasuk kehutanan. Hal itu dia rasakan ketika menjadi ketua MK dan menyidangkan kasus SDA.
’’Penyelesaian masalah itu tidak menyeluruh. Kalau mau menyelesaikan, maka data menjadi basis,’’ ujarnya.
Muhaimin menanggapi pernyataan Mahfud. Muhaimin mengatakan, yang jadi masalah adalah tambang ilegal. Menurut data ESDM, ada 2.500 tambang ilegal. Tambang legal saja tidak memberi kesejahteraan, apalagi yang ilegal.
Dia juga menyinggung kerusakan lingkungan dan tenaga asing yang mendominasi. Selain itu, dia menyebut hilirisasi yang tidak seimbang dengan kesejahteraan masyarakat. ’’Rakyat tetap miskin. Hilirisasi apa yang mau dilakukan, sementara ilegal terus berlanjut,’’ ujarnya.
Artikel Terkait
Ratujaya Depok Urus Sampah di Musrenbang 2025, Ini yang Mau Dilakukan
Respon Keluhan Warga Soal Banjir, Koramil Cimanggis Depok Bersama Stakeholder Bersihkan Kali Wadas
Kelurahan Cilodong Depok Terima Usulan Tiga Renovasi Pembangunan Posyandu Pada Musrenbang 2025
Pernah Jabat Direktur RSUD KiSA, Walikota Depok Ungkap Peran Devi Maryori saat Pandemi Covid 19
Mau Camping Enggak Jauh dari Jakarta? Ke Hambalang Aja, Bisa Liat City Light Kota Bogor yang Keren Banget Loh
Gerak Cepat, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Pastikan Tangani Jembatan Amblas di RW3 Bojongsari
Peduli Olahraga, Gibran Center Depok Gelar Turnamen Bulutangkis