Senin, 22 Desember 2025

Panas, Cawapres 1,2,3 Saling Sindir saat Debat, Ini Isinya

- Senin, 22 Januari 2024 | 07:30 WIB
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (tengah), cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan), dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD (kiri) saat mengikuti debat cawarpres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (tengah), cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan), dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD (kiri) saat mengikuti debat cawarpres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

"Sekarang Gus Imin menolak IKN, tidak apa-apa. Akan kita lanjutkan dan akan kita perkuat IKN itu. Sekali lagi yang namanya pembangunan yang masif harus memperhatikan aspek lingkungan sosial dan keberlanjutannya. Kita pastikan mencari titik tengah, titik keseimbangan membangun hilirisasi industri," ujar Gibran.

Cak Imin lantas menilai pertanyaannya tidak terjawab sama sekali oleh Gibran. Menurut dia, di UU dinyatakan potensi bioregional bukan hanya politik dan administrasi, melainkan juga ekosistem lingkungan sekaligus komunitas masyarakat yang tumbuh menjadi pertimbangan.

Baca Juga: Pemkot Depok Gelar Pelatihan Bahasa Jepang Gratis, Begini Penjelasan Imam Budi Hartono

"Papua misalnya. Jangan salah bangun Papua. Papua harus dibangun berbasis pemerataan keadilan yang sempurna," kata Cak Imin.

"Maluku misalnya dengan kekuatan maritimnya menjadi bioregional pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan, Jawa keberlanjutan pembangunan yang menumbuhkan potensi ekonomi secara...," lanjutnya.

Gibran lantas menilai pernyataan Cak Imin keliru. "Lho katanya tidak menjawab pertanyaan, tapi Gus Muhaimin ngomongin pemerataan pembangunan. Itu kan yang saya omongin, gus," ujar Gibran.

Baca Juga: Begini Strategi PKB Tokcer Menangkan Pemilu 2024 di Depok, Simak Penjelasan M Faizin

Dia menjelaskan, pemerataan pembangunan harus Indonesiasentris. Pembangunan IKN merupakan simbol transformasi pembangunan Indonesia.

"Itukan tadi sudah saya jawab. Intinya sekali lagi, pembangunan tidak boleh lagi Jawasentris, harus lebih memperhatikan masyarakat terutama di luar Jawa agar bisa merasakan akses konektvitas lebih baik lagi," kata Gibran.

"Menurunkan inflasi, menurunkan gini ratio, meningkatkan peluang kerja, menumbuhkan titik pertumbuhan ekonomi baru. Itu kan tadi sudah saya jawab gus. Mungkin Gus Muhaimin tidak paham dengan pertanyaan yang ditanyakan ke saya, mungkin dapat contekan dari Pak Tom Lembong (CoCaptain TimNas AMIN) mungkin ya," lanjutnya.

Baca Juga: Didoakan jadi Walikota Depok oleh Mohammad Idris, Ini Respon Imam Budi Hartono : Dwi Tunggal Sinergi Pembangunan

Tak hanya Cak Imin dengan Gibran, Mahfud MD juga terlibat saling sindir dengan Gibran. Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendapat sorakan dari sejumlah hadirin usai memberikan pertanyaan mengenai cara mengatasi 'greenflation' kepada calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD pada sesi debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) pada Ahad (21/1) malam. "Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran singkat pada Mahfud.

Sorakan dari para hadirin timbul usai dua moderator Retno Pinasti dan Zivia Iskandar meminta Gibran untuk menjelaskan definisi atau pengertian lanjutan mengenai istilah greenflation.

"Bapak Gibran, kami sampaikan kembali, terminologi atau singkatan mohon untuk dijelaskan," ujar moderator.

Baca Juga: Nestapa Warga Depok : Utang Rp20 Juta, Harus Bayar Rp500 Juta, Begini Kronologis Lengkapnya

Moderator tersebut langsung disambut oleh beberapa hadirin yang memberikan sorakan "huuuu" kepada Gibran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X