Debat Kedua Pilkada Depok: Seru, Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Saling Serang hingga Buka-bukaan

Setelah dijawab oleh Ririn Farabi Arafiq, Imam Budi Hartono kemudian melengkapi. Menurutnya, karena program kubu sebelah tidak memiliki program yang menggunakan kartu, hal ini menjadi kritik. Padahal, ke parkiran mal saja menggunakan kartu dan segala sesuatunya juga banyak yang menggunakan kartu.

“Insya Allah, Imam–Ririn menang tetap pakai kartu. KDS (Kartu Depok Sejahtera) Plus dan Kartu Sakti Anak Yatim. Teknologi bukan menjadi hambatan kita dalam membuat aplikasi, dan tidak menjadi hambatan kita untuk membuat kartu untuk kebutuhan masyarakat,” kata Imam Budi Hartono.

Meski sudah dijawab oleh Paslon nomor 1, tetapi Paslon nomor 2 merasa kurang puas, lantaran pertanyaan mereka tentang GEDSI dianggap belum terjawab. Untuk itu, mereka meminta kepada Paslon nomor 1 untuk menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah ditanyakan.

“Tadi pertanyaannya mengenai teknologi dan kartu, tapi kenapa respon jawabannya ke disabilitas dan lain sebagainya. Nah, untuk itu Imam – Ririn juga mempunyai programnya, bahwa anak-anak spesial ini tidak boleh kita kelompokan, karena mereka harus memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak yang lain. Imam – Ririn mempunyai programnya, dengan adanya sekolah inklusi, yang di mana sekolah ini bekerjasama. Sehingga memberikan kesempatan yang sama untuk anak-anak ini agar bisa bergaul, berteman, dan bersosialisasi sehingga tidak dibeda-bedakan,” terang Ririn Farabi Arafiq.

Setelah Paslon nomor 2 bertanya, kini giliran Paslon nomor 1 untuk memberikan pertanyaan kepada Paslon nomor 2. Pada sesi ini Imam Budi Hartono yang memberikan pertanyaan, terkait dengan ketahanan keluarga.

“Berbicara masasalah ketahanan keluarga, salah satu pendukungnya adalah perempuan. Saya ingin bertanya, bagaimana pandangan Paslon nomor 2 terhadap perlindungan perempuan?,” tanya Imam Budi Hartono.

Dalam perlindungan perempuan, Supian Suri mengatakan, bakal bekerja sama dengan pemerintah pusat dan berbagai stakholder lainya untuk menyiapkan rumah aman untuk perlindungan perempuan.

“Nantinya, kami menyiapkan psikolog pada rumah aman tersebut bagi masyarakat yang mendapatkan kekerasan kepada perempuan dan anak,” ujar dia.

Supian Suri mengatakan, ini merupakan program yang akan bergulir nantinya, sehingga tidak ada satupun masyarakat yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga dan tidak mendapat perlindungan dari pemerintah.

“Kami dari pasangan 02 menyiapkan program-program yang dibnutuhkan dalam konteks tadi, bagaimana perlindungan perempuan ini kami siapkan lapangan pekerjaan, dimana UMKM kita dorong untuk bener-bener hidup bisa berjalan,” ungkap dia.

Tidak hanya pelatihan, ujar Supian Suri, pihaknya juga akan menyiapkan kegiatan atau event yang bisa menjadi wadah untuk mendapatkan ruang yang sama, baik laki-laki maupun perempuan.

“Hal lain yang menjadi penting bagi perlindungan perempuan, adalah bagaiman peran tokoh agama, ada 132 pondok pesantren di Kota Depok yang belum mendapatkan perhatian kepada pemerintah, untuk melindungi santri dan santriwati,” tutur dia.

Menanggapi jawaban paslon 2, Ririn Farabi Arafiq mengatakan, pemerintah harus melindungi hak perempuan dan anak serta menyinggung kasus persekusi kampanye ibu-ibu dari paslon 1 di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos.

“Bagaimana dengan kasus kemarin, yang mengaku pendukung 02 yang mengimpinidasi emak-emak , sedih sekali saya sebenernya melihatnya ada seorang nenek-nenek di bentak-bentak dijalanan umum yang sedang menjalankan tugasnya menjadi warga negara yang baik,” kata dia.

Ririn Farabi Arafiq mengatakan, perempuan seperti ini yang juga harus dilindungi, tertama pada kasus saat ini.